Pelatihan tanpa batas, tanpa dinding, dan tanpa biaya sejak tahun 1985. 5000+ halaman sumber daya gratis dalam 27 bahasa dunia.

10. Kehidupan Iman

Juga tersedia dalam: English Français Deutsch Español Português

Bacalah Bagian Alkitab Ini
Ibrani pasal 11.

Hafalkanlah Ayat Ini
Yesus menjawab mereka; “Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.” Markus 11:22, 23.

Diskusikanlah Hal Ini
Sebutkanlah nama “gunung-gunung masalah” yang berdiri menghalangi dan menghambat kemajuan Anda, kemudian bawalah permasalahan Anda itu ke dalam doa dan perintahkanlah mereka untuk pergi.

Lakukanlah dalam Minggu Ini
Tuliskan suatu daftar janji-janji Allah kepada Anda. Periksalah hati Anda untuk mengetahui apakah Anda masih memercayai Dia walaupun keadaan lahiriah kelihatannya bertentangan. Jika Anda masih memerlukan-Nya, bertobat dan percayailah Dia kembali, sambil mengucapkan syukur atas setiap jawaban-Nya.

Tugas Tertulis untuk Diploma
Tuliskanlah di atas dua lembar kertas yang menjelaskan beberapa jenis iman yang terdapat di dalam Alkitab.

Renungkanlah Ayat Ini, Kata demi Kata
Filemon 6.

 

1. Apakah iman itu?

Jawaban yang sederhana dapat Anda temukan di dalam Ibrani 11:6 yang mengatakan bahwa Anda harus percaya bahwa Allah ada dan Dia memberikan upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.

Di Afrika saya pernah bertemu dengan seseorang yang dulunya dilahirkan di semak-semak belukar, dalam kemiskinan total, tetapi sekarang ia memiliki sebuah pabrik, rumah yang bagus dan sebuah mobil mewah. Ia mampu menciptakan lapangan kerja dan menjabat sebagai penatua dalam suatu gereja. Ia menikmati kemakmuran yang diberikan oleh Allah dengan penuh tanggung jawab, di suatu negeri yang mengerikan akibat kemiskinan.

Bagaimana hal itu dapat terjadi?

Ia menjawab, "Pada suatu hari beberapa tahun yang lalu, seorang misionaris berkhotbah di perkampungan Muslim tempat saya tinggal. Sebagai seorang yang masih anak-anak, saya percaya kepada Allah, kemudian menerima Yesus dan saya mulai berdoa untuk meminta pertolongan-Nya supaya saya dapat pergi ke sekolah, kemudian melanjutkan masuk ke perguruan tinggi dan seterusnya. Saya menaruhkan iman saya di atas janji-janji Allah."

2. Dengan iman…

Dari Ibrani 11:1-39.

Kita dapat mengerti dari mana alam semesta dan kita berasal. (ayat 3)

Kita dapat menyembah Allah seperti Habel. (ayat 4)

Kita dapat menyukakan hati Allah seperti Henokh. (ayat 5)

Kita dapat menghindari malapetaka dan menyelamatkan keluarga kita seperti Nuh. (ayat 7)

Kita dapat menerima panggilan Allah dan menjadi taat seperti Abram. (ayat 8)

Kita dapat melakukan apa yang secara jasmani mungkin mustahil, contohnya seperti yang terjadi pada Sara. (ayat 11)

Kita tahu bahwa akhir zaman sudah dekat dan kita dapat berperan di sini. (ayat 13-16)

Kita dapat mengorbankan yang terbaik sebab kita tahu bahwa Allah itu setia, seperti yang dilakukan oleh Abraham. (ayat 17)

Kita dapat meninggalkan dosa dan melihat apa yang tidak kelihatan, seperti yang dilakukan Musa. (ayat 25, 27)

Alkitab berkata, 13“Dalam iman mereka semua ini telah mati…
39 Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik.” Ibrani 11:13, 39.

Mengapa tidak?

"Dalam pikiran-Nya, Allah mempunyai hal-hal yang jauh lebih baik untuk kita yang juga akan bermanfaat bagi mereka, sebab mereka tidak akan dapat menerima hadiah pada akhir perlombaan sebelum mereka sendiri menyelesaikan perlombaan itu."

Untuk lebih memperjelas konteksnya Anda dapat membaca 1 Korintus 9:24-27 dan Ibrani 12:1b.

3. Jadi apakah iman yang begitu mendasar itu?

Iman adalah percaya bahwa Allah itu ada dan bahwa Dia akan menepati janji-janji-Nya. Bilangan 23:9.

Seorang wanita percaya diberitahu oleh dokter bahwa kemungkinannya sangat kecil sekali baginya untuk dapat mengandung. Namun ia menolak beberapa perawatan eksperimental yang ditawarkan oleh dokter dan menaruh imannya kepada janji Allah di dalam Keluaran 23:25, 26. Bertahun-tahun telah berlalu, banyak air mata yang telah ia kucurkan dan imannya pun mulai melemah. Namun kemudian satu bulan sesudah suatu doa khusus dinaikkan, akhirnya ia mengandung. Dokter yang sama, yang dulu pernah mengatakan "mustahil", malah membantu persalinan seorang bayi perempuan mungil yang bernama Elisabeth, yang artinya Allah menepati janji-Nya.

Iman adalah berseru kepada Allah

Apa yang terjadi kepada orang-orang yang terhilang dalam hidup? Mazmur 107:4-9.

Apa yang terjadi kepada orang-orang yang terhilang dalam dosa?
Mazmur 107:10-16.

Apa yang terjadi kepada orang-orang yang terhilang dalam penyakit? Mazmur 107:17-22.

Apa yang terjadi kepada orang-orang yang terhilang dan tewas dalam perjalanan? Mazmur 107:23-31.

4. Dari mana datangnya iman?

Ada beberapa hal tentang iman:

Iman yang menyelamatkan, yang merupakan kasih karunia Allah. Ef. 2:8.

Iman untuk melayani. Roma 12:3; 2 Timotius 1:6.

Iman yang mengampuni. Lukas 17:4.

Iman timbul dari "pendengaran" dari apa yang dikatakan Allah, baik melalui Alkitab, khotbah, kaset dan buku-buku rohani. Roma 10:17.

Iman karena karunia dari Roh. 1 Korintus 12:9.

5. Iman berarti percaya di dalam hati

Kita adalah tubuh, jiwa dan roh (1 Tesalonika 5:23), tetapi oleh karena Allah adalah Roh (Yohanes 4:24) maka kita percaya Allah di dalam roh kita, suatu istilah Alkitab untuk hati kita. Hati adalah tempat kediaman iman yang hidup dan yang hangat, tetapi pikiran adalah tempat kediaman dari argumentasi dan logika intelek yang dingin. Markus 11:23-24; Roma 10:10.

Amsal 23:23 mengatakan kepada kita supaya membeli kebenaran, dengan harga yang harus dibayar, yaitu menolak penalaran pikiran kita, dan jangan menjualnya. Rasul Paulus mengatakan bahwa hidup kita ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat. 2 Korintus 5:7.

Bertahun-tahun lamanya seorang laki-laki meminjam mobil saudaranya, namun suatu ketika pemiliknya mengalami masa sulit sehingga berkatnya berhenti mengalir. Kemudian ia membaca di dalam Ulangan 28:31 bahwa salah satu kutuk dari hukum Taurat adalah “Keledaimu akan dirampas dari depanmu, dan tidak akan dikembalikan kepadamu.” Namun ia berkata: "Dalam nama Yesus aku akan diberkati," oleh karena itu ia menolak kutuk tersebut dan meminta digantikan seekor keledai yang baru dari Allah. Setiap ia berjalan ke manapun, ia selalu mengucap syukur dalam hatinya untuk seekor keledai yang baru. Memang kelihatannya tidak ada pengharapan yang logis, tetapi tiba-tiba ia menerima sebuah telepon yang mengatakan bahwa ia akan diberikan sebuah mobil yang bagus. Dengan diam-diam Allah telah membimbing seorang yang hidupnya penuh doa dan memberikan sebuah mobil baru untuknya.

6. Iman itu berarti sekarang

Dalam Ibrani 11:1 kita tahu bahwa iman bukan hanya percaya bahwa Allah akan atau dapat melakukan sesuatu, karena Allah telah melakukannya. Iman yang sejati percaya bahwa jawaban doa sudah ada dalam waktu "sekarang-Nya” Allah dan itu berarti bahwa berkat dari Allah untuk saya juga ada di dalam waktu "sekarang-Nya”, walaupun belum saya lihat ataupun saya pegang. Sebagai contoh, bukan soal Allah akan menyelamatkan atau dapat menyelamatkan saya, karena pastilah Dia telah menyelamatkan saya sekarang ini.

Kebenaran adalah bahwa:

Yesus telah menyelamatkan saya di kayu Salib.

Saya mengetahui ini melalui pewahyuan.

Saya menerima Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya.

Dan keselamatan-Nya menjadi milik saya.

Dengan cara yang sama pula, pintu menuju kepada kesembuhan, kelepasan, berkat dan kemakmuran tidak terletak pada waktu yang akan datang, atau "iman yang akan datang" bahwa Yesus dapat atau akan memenuhi kebutuhan Anda. "Iman sekarang" menerima dari kayu Salib di mana karya-Nya telah diselesaikan dan telah memenuhi setiap kebutuhan saya sejak 2.000 tahun yang lalu. Percaya, puji Dia, berterima kasih dan mengucap syukurlah kepada-Nya dan nantikanlah dengan iman.

7. Iman menghadapi fakta-fakta dan percaya

Apa yang dilakukan oleh Abraham — Bapa iman kita, adalah contoh yang baik untuk kita teladani. Baca kisahnya di dalam Roma 4:19-21.

Setelah Thomas berkata, "Aku tidak akan percaya," Yesus datang dan berkata kepadanya, "Thomas, berhentilah dengan kebimbanganmu, dan mulailah percaya." Kemudian Thomas mengaku, "Tuhanku dan Allahku," setelah ia bertobat dari ketidakpercayaannya, ia pergi berkhotbah menginjili di India kuno.

Anda ingin memilih menjadi seperti siapa, Abraham atau Thomas? Yohanes 20:24-29.

 

Rumah doa untuk segala bangsa

Berdoalah untuk Jepang

Operation World halaman 322. 126.000.000 orang kaya yang terhilang. Kebanyakan pemuja arwah leluhur 250.000 orang percaya Injili.

Skip to content