Garis besar untuk diskusi yang hidup
di dalam kelompok rumah atau Sekolah Alkitab
"Utang adalah alasan terbesar mengapa orang Kristen selalu bergumul.
Saya memimpin sekelompok pria berjumlah 20-30 orang. Kami berusaha
untuk dapat bebas dari kewajiban untuk bekerja di kantor, supaya kami
dapat terlibat di dalam pelayanan sepenuh waktu. Salah satu masalah
saya yang terbesar adalah bahwa kebanyakan para pria itu terlibat
utang, dan sebagian bahkan tidak melihat hal itu sebagai suatu
persoalan serius. Secara pribadi, saya pikir utang adalah alasan
terbesar mengapa orang Kristen selalu bergumul, dan menjadi penghalang
terbesar yang dapat menghentikan kita dari melayani orang lain.”
Bagaimana menghindari utang . . .
1. Puaslah dengan apa yang Anda miliki
Itu tidak berarti kita menerima apa yang salah di dalam hidup kita.
Tidak sama sekali! Namun bila kita menginginkan lebih daripada yang
kita punya, kita seringkali menjadi mangsa musuh. Akses yang terlalu
mudah kepada kartu kredit dapat membuat mimpi kita segera terwujud,
meski dengan mencicil. Namun, bila kita mengalami kepuasan dengan apa
yang kita miliki, maka kita akan mendapatkan akses kepada berkat Allah
untuk hal-hal yang lain. Jangan pernah membeli dengan mendadak.
2. Persiapkanlah anggaran keluarga yang nyata
Alokasikanlah pengeluaran berdasarkan prioritas yang nyata.
3. Hindarilah utang – Jangan berutang apapun
kepada siapapun
Membeli dengan cara mencicil atau dengan kredit bukanlah berutang.
Berutang adalah tidak membayar ketika sudah waktunya untuk membayar.
Nasihat pertama untuk semua orang yang tenggelam di dalam utang
adalah: Jangan bersembunyi. Mintalah pertolongan. Pergilah kepada
Pusat Konseling atau Organisasi Pengentasan Kemiskinan Kristen.
Izinkanlah mereka untuk berbicara dengan orang yang kepadanya Anda
berutang, untuk menunjukkan kepada mereka komitmen Anda untuk membayar
utang Anda, dan membuat jadwal pembayaran. Hati-hatilah terhadap
perusahaan-perusahaan yang bergerak di penyelesaian utang, yang ingin
memindahkan utang-utang Anda kepada pinjaman dari mereka.
4. Jangan ladeni mata Anda
Hindarilah berbelanja di obralan, mall, department store dan pusat
pembelanjaan lain. Ingatlah bahwa pencobaan datang melalui mata.
5. Hindarilah dan lawanlah sifat konsumtif
dengan doa
Banyak toko meminta bantuan medium, ahli tenung, mistik New Age atau
Oriental, dan bahkan memasang jimat untuk meningkatkan penjualan
mereka, dan menciptakan suatu keinginan yang tak tertahankan untuk
membeli.
6. Setialah kepada Tuhan
Berikanlah persepuluhan dan persembahan Anda, serta janji iman Anda,
dan percayalah bahwa Dia akan memenuhi setiap kebutuhan Anda.
7. Berbagilah dengan orang lain apa yang Anda
punya
Jangan tunggu sampai Anda “kaya” untuk merentangkan tangan kepada yang
membutuhkan. Ingatlah bahwa “Lebih berbahagia memberi daripada
menerima.”
Dari Pastor Angel Gerber
New Wine Ministry, Jerusalem
|