Bacalah Bagian Alkitab Ini
Roma 14:7
Hafalkanlah Ayat Ini
Mazmur 24:1 Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan
dunia serta yang diam di dalamnya.
Diskusikanlah Hal Ini
Apakah uang yang di kantong anda milik anda atau milik Tuhan?
Lakukanlah dalam Minggu Ini
Berdoalah untuk dompet anda, buku cek dan kartu kredit, yang sedang
anda urus untuk kemuliaan Tuhan.
Tugas Tertulis untuk Diploma
Tuliskan dalam satu halaman implikasi menjadi pengurus dari uang
Tuhan.
Renungkanlah Ayat Ini, Kata demi Kata
1 Tawarikh 29:14
Setelah melihat pada seksi sebelumnya mengenai ketetapan Tuhan untuk
memberkati kita, peringatan-peringatan dan tujuan-tujuan yang
datang bersamaan dengan kelimpahan, seksi ini akan membahas tentang
tanggung jawab yang harus kita lakukan dalam bekerjasama dengan Dia
dalam melepaskan berkat-berkatNya. Harus selalu ada di dalam
pikiran kita bahwa jika kita tidak pernah mengalami berkat-berkat
Tuhan dalam kehidupan kita itu berarti bahwa rintangan ada pada
kita, bukan pada Tuhan. Berkat-berkat Tuhan selalu disalurkan dan
dialirkan ke dalam kehidupan kita dan anugerah serta kebaikanNya
juga, selalu dialirkan kepada kita, tetapi kita
mempunyai kemampuan untuk memblokade atau merintangi segala yang
terbaik yang Dia berikan untuk hidup kita.
Seksi khusus ini akan melihat pada bidang kepengurusan dan bagaimana
Tuhan memanggil kita menjadi pengurus dari KerajaanNya. Kepengurusan
adalah ketika seseorang dipercayakan oleh orang lain
untuk mengurus atau menjalankan dengan penuh perhatian dan
kesungguhan, sementara kepemilikan tetap berada di tangan
orang yang memberikan kepercayaan itu. Sebagai contoh anggaplah anda
pergi dalam suatu perjalanan misionaris singkat selama 6 bulan dan
meminta seseorang untuk tinggal dan menunggui rumah anda, maka orang
yang menunggu itulah sebagai pengurus rumah anda, berarti dia
menjalankan fungsi kepengurusan. Dalam bidang keuangan, kepengurusan
mempunyai dua prinsip:
1. Segala sesuatu di dalam dunia ini pada akhirnya adalah milik
Tuhan (termasuk semua uang)
2. Uang yang kita punya adalah milik Tuhan dan oleh karena itu kita
gunakan uang itu atas nama dan untuk keuntungan Tuhan.
Bahwa pada akhirnya Tuhan memiliki segala sesuatu adalah berdasarkan
fakta yang dengan jelas dan tegas tertulis di dalam Alkitab, sebagai
contoh:
Mazmur 24:1 Tuhanlah yang empunya bumi
serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.
Mazmur 89:12 Punya-Mulah langit,
punya-Mulah juga bumi, dunia serta isinya Engkaulah yang
mendasarkannya.
Imamat Tanah jangan dijual mutlak, karena
Akulah pemilik tanah itu, sedang kamu adalah orang asing dan
pendatang bagi-Ku.
Bukan hanya bumi milik Tuhan tetapi Alkitab menegaskan bahwa setiap mahluk hidup dan manusia
adalah milik Tuhan. Jadi, orang yang
telah menjadi orang Kristen adalah milik Tuhan dalam suatu keunikan
yang khusus yang membuat mereka menjalani hidup mereka untuk Tuhan dan bukan untuk
kesenangan mereka sendiri. Konsekuensinya, karakter seperti
mementingkan diri sendiri sudah pasti mendukakan
hati Tuhan yang telah mencurahkan darahNya dan membebaskan kita dari
kegelapan supaya kita hidup untukNya. Sebelum Tuhan menciptakan
dunia, dan sebelum manusia yang hidup berada dalam kandungan
ibu mereka, Tuhan telah merumuskan suatu rencana induk (masterplan)
untuk hidup mereka yaitu supaya mereka berjalan dalam dan menemukan
tingkat tertinggi dari sukacita dengan memasuki rencanaNya. Dengan
demikian maka sudah sepatutnyalah setiap orang Kristen meletakkan semua
ambisi mereka, rencana-rencana, kepentingan diri sendiri dan
kemerdekaannya supaya mereka dapat memasuki tuntutan dan
rencana-rencana Tuhan atas hidup mereka.
Yeremia 10:23 Aku tahu, ya TUHAN, bahwa
manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang
berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.
Roma 14:7-8 Sebab tidak ada seorangpun di
antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada
seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri. 8 Sebab jika kita
hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati
untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
1 Kor. 6:19-20 Atau tidak tahukah kamu,
bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh
Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik
kamu sendiri? 20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah
lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Terkandung di dalam fakta bahwa keseluruhan dunia dan setiap
orang di dalamnya menjadi milik Allah adalah bahwa semua uang dan
semua emas dan semua batu berharga dan semua harta benda adalah
milik Tuhan. Ini berarti bahwa umat Allah harus menyerahkan segala
sesuatu yang telah mereka gunakan dalam urusan uang mereka sesuai
dengan kesenangan dan kesukaan mereka karena apa yang mereka sebut
sebagai ‘Uangku yang kudapatkan dengan kerja keras’ sebenarnya bukanlah uang
mereka melainkan uang Allah. Karena uang yang kita punya
adalah milik Tuhan, maka kita harus hati-hati supaya kita menggunakan uang
Tuhan sesuai dengan cara yang dikehendaki olehNya. Cara memandang
uang seperti ini yaitu sebagai milik Allah adalah
kebenaran yang disadari oleh sedikit saja orang Kristen. Kebiasaan
mereka berbelanja dan kegagalan mereka mencari Tuhan untuk
mengetahui
bagaimana menggunakan uangnya menunjukkan bahwa mereka harus melepaskan setiap
klaim yang mereka nyatakan atas kepemilikan
uang yang mereka kuasai.
Daud adalah contoh yang brilian tentang orang yang mengerti bahwa segala sesuatu dalam hidup kita adalah milik Tuhan, dan kita
menggunakannya dengan bijaksana atas nama Tuhan. Ketika
mempersembahkan pembangunan Bait Allah ia menyatakan dalam 1
Tawarikh 29:14-16 ‘Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku,
sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini?
Sebab dari-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah
persembahan yang kami berikan kepada-Mu. 15 Sebab kami adalah orang
asing di hadapan-Mu dan orang pendatang sama seperti semua nenek
moyang kami; sebagai bayang-bayang hari-hari kami di atas bumi dan
tidak ada harapan. 16 Ya TUHAN, Allah kami, segala kelimpahan
bahan-bahan yang kami sediakan ini untuk mendirikan bagi-Mu rumah
bagi nama-Mu yang kudus adalah dari tangan-Mu sendiri dan
punya-Mulah segala-galanya.
Contoh berikutnya yang menyatakan bahwa uang kita sesungguhnya
adalah uang Allah ditemukan dalam Kisah Para Rasul 4:32 yang
menjelaskan model bagaimana orang-orang percaya seharusnya menangani
pengurusan atas harta dan uang mereka. Di sini Alkitab menyatakan
mengenai Gereja mula-mula bahwa ‘Tidak seorangpun yang menganggap harta
kekayaan yang mereka miliki adalah miliknya sendiri, tetapi mereka
membagi segala sesuatu yang mereka punya’. Orang percaya telah melepaskan
semua klaim dan hak mereka atas uang dan harta kekayaan
yang mereka punya dan sebagai konsekuensinya mereka bersedia untuk
membaginya dengan dipimpin oleh Allah.
Jadi kita dapat melihat secara Alkitabiah bahwa seluruh bumi, semua
manusia di dalamnya, semua harta kekayaan di dalamnya dan semua uang
di dalamnya adalah milik Allah. Tuhan telah memberikan uangNya
dengan cuma-cuma kepada kita dan menghendaki agar kita
secara bijaksana dan rajin menangani uang yang di tangan kita dan
bekerjasama dengan Dia dalam penggunaan uang untuk meluaskan
kepemilikanNya atas bumi. Konsekuensinya, sebagaimana Gereja
mula-mula tidak mengklaim kepemilikan atas uang dan harta kekayaan
mereka, sebaiknyalah kita juga tidak mengklaim karena pada akhirnya
semuanya adalah milik Allah. Karena itu Allah menggunakan
uangNya untuk membangun kedewasaan, kepengurusan dan karakter
Kristus ke dalam diri anak-anakNya dan memanggil kita supaya
bijaksana menangani uangNya.
Jadi, dapatkah anda berkata dengan segenap hati bahwa anda memandang
semua harta kekayaan dan uang anda sesungguhnya bukan milik anda
tetapi milik Tuhan? Jika anda dapat anda akan menyadari betapa
besarnya tanggung jawab anda di hadapan
Allah atas semua uangNya dan sebagai pengurus yang setia. Uang yang Dia berikan dalam hidup kita dirancang
untuk membangun karakter dan bukan untuk membiarkan kita penuh dengan kemewahan. Uang datang sebagian sebagai
alat penguji dari Tuhan dan bagaimana kita menanganinya menunjukkan
suatu jumlah yang dahsyat tentang hubungan kita dengan Allah – itu
benar-benar memisahkan orang dewasa rohani dari kanak-kanak.
Poin terakhir sehubungan dengan kepengurusan adalah bahwa kita harus
memberikan pertanggungjawaban kepada Allah tentang cara dan
bagaimana kita menangani uangNya – ini dibicarakan di dalam 1
Korintus 4:1-5. Pertama dikatakan dalam ayat 2, ‘Yang
akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa
mereka ternyata dapat dipercayai. Allah telah melimpahkjan uangNya kepada kita
sebagai alat untuk membangun kepengurusan dan hubungan di dalam
diri anak-anakNya dan di sini kita harus hati-hati dan dengan rajin
menanganinya dan semata-mata untukNya. Karena Tuhan telah
menginvestasikan uangNya di dalam kita, Dia meminta pengembalian dan
hasil dari investasiNya dan itulah sebagian dari pertanggungjawaban
kita yang telah dipercayakan dalam mengurus uang Allah. Kita tidak
menangani uang kita sesuai cara yang kita pikir paling baik tetapi
rangkaian pemikiran kita harus selalu merujuk kepada rujukan
penanganan uang Allah sesuai dengan cara Allah.
Yang kedua dikatakan dalam ayat 5, ‘Karena
itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan
datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam
kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam
hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah. Sebagai hasil dari kepengurusan kita yang rajin kita akan
benar-benar menerima pujian dari Allah. Jika guru, orangtua, pasangan atau
pendeta memuji anda itu hal yang biasa, tetapi
dapatkah anda bayangkan skenario hari penghakiman ketika Allah
menyanyikan pujikan untuk mereka yang telah dengan baik mengurus
pemberian-pemberian Tuhan, urapan-urapan dan uang. Sayangnya, bagi
mereka yang tidak rajin mengurus uang Tuhan, mereka tidak akan
menerima nyanyian Tuhan untuk memuji mereka sekalipun mereka adalah
pendeta, Penatua, Diaken, dan Imam. ika
mereka bukan benar-benar pengurus yang baik mereka tetap akan menghadapi
hari penghakiman.
Tutuplah dengan doa untuk kelompok orang yang belum terjangkau
Berdoa Bagi Botswana
1,622,220 populasi, agama tradisional
suku minoritas yang banyak
Diserang oleh AIDS dan nominalisme.
Gereja perlu diajar untuk komitmen kepada Yesus.
© www.operationworld.org
|