Daftar Pelajaran

Home Page
Membuat berita

Pemberitaan Injil
Sekolah Penginjilan
Sekolah Misi
Literatur gratis

Kepemimpinan
Sekolah Pemuridan
Sekolah Kepemimpinan
Sekolah Pertumbuhan Gereja
Buka Sekolah Anda Sendiri

Pelayanan Praktis
Bank bagi Kaum Miskin
Bisnis untuk Misi
Pesta bagi Kaum Miskin
Toko bagi Kaum Miskin

Memenuhi Kebutuhan
Forum Uang
Penggalangan Dana

Kerjasama
The DCI Trust

 

CARI
Semua halaman DCI

Jalin Hubungan
Siapa kami?
Hubungi kami
Dukung kami




The DCI Trust

Pusat Dukungan Dunia

Menjawab panggilan
kepada yang terhilang, terbuang dan terabaikan,
terbuka bagi semua.

Halaman dalam
16 bahasa

 
Sekolah Ekonomi Kerajaan

2. Kelimpahan Allah dalam Kehidupan Yesus

 



 

The DCI Logo
3,000 halaman gratis        

Bacalah Bagian Alkitab Ini

Lukas 4:14-21

Hafalkanlah Ayat Ini

Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" Yohanes 2:5

Diskusikanlah Hal Ini

Apa yang akan Anda katakan tentang gaya hidup dalam budaya Anda yang dapat diterima oleh orang percaya, yang memungkinkan Anda untuk memiliki lebih untuk diberikan kepada orang lain? 

Lakukanlah dalam Minggu Ini

Anda mungkin tidak dapat memberi makan 5.000 orang, tetapi berikanlah makanan sederhana kepada orang miskin sesuatu yang tidak pernah dia makan. Undang mereka ke rumah Anda, ke kelompok atau Gereja Anda, atau pergilah dan bawalah makanan itu kepada mereka dan makanlah bersama mereka.

Tugas Tertulis untuk Diploma

Dalam satu halaman daftarkan semua peristiwa yang dapat anda temukan, di mana Yesus memberikan sesuatu kepada orang yang membutuhkan.

Renungkanlah Ayat Ini, Kata demi Kata

Lukas 19.26

 

 

Jika kita membuka Injil Matius, kita dapat menegaskan pernyataan bahwa Tuhan tidak pernah berubah – khususnya di bidang keuangan, karena begitu jelas Kitab dalam Perjanjian Baru menunjukkan kepada kesimpulan ini. Terutama, kita dapat melihat Tuhan yang dengan jelas tidak mengubah semua yang ada di bumi ini ketika Dia datang dalam wujud Yesus – hidup dan pelayanannya menunjukkan bagaimana semua yang taat kepadanya, menerima dari Dia – bahkan pemberian dalam sifat yang luar biasa. 

Dalam Lukas 4:16, Yesus mempersiapkan awal-awal pelayananNya di bumi dan Dia memasuki sinagog dan menerapkan sebagian dari Perjanjian Lama untuk dirinya sendiri dan apa yang akan diterima dalam pelayananNya, ‘Roh Tuhan ada padaKu, karena Dia telah mengurapi Aku untuk mengabarkan kabar baik kepada orang miskin’. 

Konsekuensinya, jelas bahwa sejak awal sekali Yesus berbicara tentang “kemesiasan-Nya” dan bahwa Dia ingin memenuhi kebutuhan orang miskin. Berikutnya para pengikut Yohanes Pembaptis datang dan bertanya kepada Yesus apakah Dia itu Mesias, dan Yesus mengkornfirmasikan bahwa Dialah itu, walaupun tidak dikatakannya dengan gamblang tetapi sebagai bukti bahwa Dia adalah Mesias dia mulai mendaftarkan apa yang telah Dia lakukan. Dalam Matius 11:5 satu dari tanda yang didaftarkan Yesus kepada para murid Yohanes Pembaptis untuk menunjukkan bahwa Dia adalah Mesias adalah, ‘Kabar Baik diberitakan kepada orang miskin’.

Dalam rangkaian pelayananNya, tanda mujizat pertama yang Dia lakukan adalah mengubah air menjadi anggur pada perkawinan di Kana (Yoh 2:11) – pemberian dan kelimpahan ini menunjukkan kemuliaanNya yang menarik para murid untuk menaruh iman padaNya – para muridNya akan mengetahui apakah Yesus itu Mesias, melalui karakteristik pemberian dan harta kekayaan. Bukankah hal ini pun sama sekarang, yaitu bahwa orang-orang akan menaruh imannya pada Yesus yang baik dan penyedia – tetapi juga terlalu sering Yesus digambarkan sebagai orang miskin yang meminta para pengikutNya untuk menjadi miskin. Kesalahpahaman ini yaitu bahwa untuk menjadi Kristen Anda harus menjadi miskin, telah menghalangi banyak orang untuk datang kepada Yesus dan mengikut Dia seumur hidup. 

Jelas terlihat bahwa metode ini banyak digunakan oleh Yesus - pertama-tama Dia menunjukkan kebaikan dan kesediaan-Nya kepada orang-orang, dan hal ini akan menarik orang-orang untuk mengenali kemuliaanNya, dan sebagai hasilnya, mereka tidak menolak untuk mengikuti Dia - Lukas 5:1-11 menunjukkan pola yang jelas ini, yang diterapkan kembali oleh Yesus. Setelah bekerja keras semalaman, murid-murid yang kelelahan mendengar suara tuannya dan penyediaan dari Yesus terlihat jelas melalui jala yang koyak (Lukas 5:7). Alhasil, Simon Petrus (dan Yakobus serta Yohanes), mendapatkan pewahyuan tentang kemuliaanNya (Lukas 5:8-10), dan apa yang tadinya merupakan pengenalan, kini meningkat menjadi penyerahan diri dan devosi kepada Yesus. Dalam kedua kejadian yaitu air yang diubah menjadi anggur, dan ikan yang terjaring penuh, Yesus menarik orang-orang untuk menaruh iman mereka kepada-Nya, dengan menunjukkan kesediaan serta kemampuan-Nya untuk memberkati mereka dengan berlimpah.

Sesungguhnya, sebagaimana Yesus menggunakan metodenya dalam rangkaian pelayananNya untuk mengungkapkan kebenaran diriNya kepada para murid dan menarik mereka kepada diriNya sampai akhir pelayananNya di bumi, Dia masih melakukannya lagi setelah kematianNya untuk menguatkan, mendorong dan menegaskan iman para murid. Setelah kebangkitan (dan tiga tahun berjalan bersama Yesus), iman para murid menjadi lemah dan mereka kembali kepada kehidupan lama mereka sebagai penjala ikan (Yoh 21:1-30). Perkataan Yesus diucapkan dan ditaati dan Yoh 21:6 menunjukkan Yesus menyatakan kebaikanNya kepada para murid.  Yoh 21:7 menunjukkan bahwa tindakan pemenuhan kebutuhan ini menyatakan bahwa para murid yang sebelumnya tidak tahu apakah itu Yesus secara langsung mengakui bahwa Dialah Tuhan yang mulia. Akhirnya, dua langkah ini mempunyai pengaruh yang sama seperti sebelumnya – para murid mau tidak mau akan mengikuti Dia, setelah ditarik oleh kebaikan yang ditunjukkan Yesus kepada mereka.

Dari semua mujizat yang dilakukan oleh Yesus, satu-satunya peristiwa yang dicatat oleh keempat Injil adalah mujizat tentang memberi makan kepada 5.000 orang. Sekali lagi, prinsip ini diperlihatkan, yaitu bahwa mereka yang mengikuti Yesus akan dicukupkan oleh Yesus dan kita melihat dalam Matius 14:21 bahwa selain 5.000 laki-laki, terdapat juga wanita dan anak-anak bersama mereka sehingga jumlah orang yang diberi makan pada waktu itu barangkali lebih dari 10,000 orang. Situasi yang sama dilakukan terhadap pemberian makan 4.000 orang. Matius 15:38 menunjukkan bahwa ada 4.000 laki-laki tetapi juga ada wanita dan anak-anak bersama mereka.

Penyediaan Yesus kepada orang-orang yang mengikuti Dia bahkan terlihat sangat luar biasa ketika Petrus diperintahkan untuk mendapatkan uang yang diperlukan untuk membayar pajak dari mulut ikan (Matius 17:27) walaupun dalam banyak keadaan yang tidak menyenangkan dan tidak disukai, kemampuan Tuhan untuk menyediakan segala kebutuhan para muridNya tidaklah disangsikan.

Terakhir, ketika melihat ke dalam hidup Yesus kita dapat melihat gaya hidupNya yang paling kuat adalah berkaitan dengan uang, yaitu bahwa Dia menyediakan semua kebutuhan muridnya, bahkan Dia memiliki kantong uang dan bendahara, bernama Yudas Iskariot. Faktanya, Yoh 12:29 menunjukkan bahwa ketika Yudas mengkhianati Yesus, sebagian murid berpikir bahwa dia pergi untuk mempersembahkan sesuatu kepada orang miskin – jelas ditunjukkan di sini bahwa merupakan hal yang biasa terjadi bahwa Yesus menyuruh Yudas memberikan persembahan atau bantuan kepada orang miskin.

Lebih jauh telah diperhitungkan bahwa hampir separuh perumpamaan yang diajarkan Yesus berhubungan dengan uang – akan terlihat bahwa uang adalah sesuatu yang penting karena Anak Allah telah berbicara banyak tentang itu. Secara khusus perumpamaan tentang talenta (Matius 25:14-30) dan perumpamaan tentang mina (Lukas 19:12-27) memberikan bacaan tetap sebagai sikap Yesus sehubungan dengan kekayaan dan penciptaan kekayaan, serta kemiskinan. Dalam kedua perumpamaan itu, orang yang memiliki cara mengelola yang baik dan hati-hati atas uang dan dengan bijak menggunakan uangnya, orang itulah yang dipercayakan dan yang menerima pujian dan pengakuan dari tuannya. 

Sebaliknya, orang yang tidak berusaha untuk melipatgandakan uang yang diberikan kepadanya dan mencari kekayaan untuk dirinya sendiri dan mengabaikan tuannya dalam dua perumpamaan itu menerima teguran dan hardikan keras. Jelasnya, Yesus mengharapkan kita supaya aktif menggunakan uang yang telah dipercayakan kepada kita supaya kita dapat memperoleh lebih banyak lagi sehingga kita dapat menginvestasikannya dalam kerajaanNya. Jadi akhirnya apakah kita tidak boleh bersantai dalam kebaikan Yesus dan menyatakan bahwa jika Dia mampu menyediakan uang dalam mulut ikan untuk membayar pajak kepada penyembah berhala, betapa lebih lagi yang dapat Dia berikan untuk memberkati kita dengan gaya hidup yang dapat diterima dan memiliki kelebihan untuk diberikan supaya orang-orang diselamatkan dari neraka?

 

Tutuplah dengan doa untuk kelompok orang yang belum terjangkau 

Berdoa untuk Albania
3,113,434 populasi, jumlah orang Kristen sedikit saja
melebihi jumlah orang Muslim
Dijerat oleh Komunisme, ateisme dan korupsi
Gereja masih muda tetapi bertumbuh.