Daftar Pelajaran

Home Page
Membuat berita

Pemberitaan Injil
Sekolah Penginjilan
Sekolah Misi
Literatur gratis

Kepemimpinan
Sekolah Pemuridan
Sekolah Kepemimpinan
Sekolah Pertumbuhan Gereja
Buka Sekolah Anda Sendiri

Pelayanan Praktis
Bank bagi Kaum Miskin
Bisnis untuk Misi
Pesta bagi Kaum Miskin
Toko bagi Kaum Miskin

Memenuhi Kebutuhan
Forum Uang
Penggalangan Dana

Kerjasama
The DCI Trust

 

CARI
Semua halaman DCI

Jalin Hubungan
Siapa kami?
Hubungi kami
Dukung kami




The DCI Trust

Pusat Dukungan Dunia

Menjawab panggilan
kepada yang terhilang, terbuang dan terabaikan,
terbuka bagi semua.

Halaman dalam
16 bahasa

 
Sekolah Ekonomi Kerajaan

22. Persembahan

 



 

The DCI Logo
3,000 halaman gratis        

Bacalah Bagian Alkitab Ini

Markus 12:41-44

Hafalkanlah Ayat Ini

Efesus 4:28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.

Diskusikanlah Hal Ini

Kapan dan mengapa kita harus memberikan persembahan.

Lakukanlah dalam Minggu Ini

Tanyakan kepada Allah kapan berikutnya Dia menghendaki anda untuk memberikan persembahan.

Tugas Tertulis untuk Diploma

Diskusikan perbedaan antara perpuluhan dengan persembahan.

Renungkanlah Ayat Ini, Kata demi Kata

Ulangan 15:7

 


Kita sudah melihat sebelumnya bahwa perpuluhan adalah sejumlah yang ditunjukkan Alkitab kepada kita sebagai orang percaya untuk kita kembalikan kepada Allah. Jika kita telah menyerahkan perpuluhan kita hingga rupiah terakhir, memberikannya dan melipat tangan kita, kita dapat mengatakan bahwa kita telah melaksanakan bagian kita? 
 

Di dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru terdapat rujukan untuk membuka tangan dan bermurah hati. Faktanya, jika kita membiarkan kasih Allah mengalir dalam hidup kita, maka kita akan dimampukan bukan hanya untuk menolong diri kita sendiri tetapi juga untuk berbelas kasihan kepada orang lain yang membutuhkan.
 

Sekarang kita mengerti bahwa memberikan perpuluhan barulah jumlah minimum yang harus kita berikan, dan bahwa kita harus terbuka dan bersedia memberi lebih (lebih dikenal dengan sebutan persembahan) sebagaimana Roh Kudus memimpin kita.
 

Sebagai contoh, kita telah melihat beberapa nats dalam perjanjian Lama yang merujuk kepada perpuluhan tetapi terdapat juga peringatan lebih lanjut supaya tidak berhenti hanya dengan perpuluhan tetapi supaya kita bersedia memberi lebih apabila dibutuhkan. 
 

Sebagai contoh, Ulangan 15:7 berkata, 'apabila ada orang miskin di antara kamu dan saudara-saudara di salah satu kota di tanah yang diberikan oleh Tuhan Allahmu kepadamu, janganlah keraskan hatimu atau mengeratkan tangan untuk membantu saudaramu yang miskin. Melainkan buka tangan dan berilah pinjaman dengan bebas tanpa bunga kepadanya apabila dia membutuhkan.'
 

Akan ditunjukkan bahwa karena banyaknya orang miskin di dunia maka tidak ada jumlah yang ditetapkan dari persembahan kita, tetapi kita harus selalu siap sedia dan mau memberi kepada mereka apabila mereka memerlukan, dan kita merasakan hal itu sebagai tanggungjawab kita untuk memenuhi kebutuhan mereka.
 

Peringatan yang sama tentang tangan yang terbuka dan sikap berbelas kasih juga ditemukan dalam banyak tempat di perjanjian Baru misalnya tentang di mana kita perlu memberi, tidak ada peraturan yang baku dan kaku, itu hanya mendorong kita supaya terbuka dan bersedia memberi bila kita melihat ada kebutuhan dan tergerak untuk itu.

Efesus 4:28 'Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.

 

1 Timotius 6:18 'Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi

 

Roma 12:13 'Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!
 

Ibrani 13:12 Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.

 

Karena Allah memanggil umatNya dari segala zaman dan bangsa dan latar belakang keuangan yang berbeda untuk memberikan persembahan kepada orang yang berbeda dan proyek-proyek, Alkitab tidak menuliskan peraturan yang kaku dan tegas tentang memberikan persembahan di atas dan melebihi perpuluhan.
 

Barangkali satu-satunya aturan adalah bahwa kita memiliki roh yang rela dan berbelas kasih, dan bersedia untuk dipakai Allah di bidang ini. Jika kita memberi perpuluhan dan tidak lebih daripada itu, maka kita mengabaikan yang terbaik dari Allah, karena kita hanya memenuhi persyaratan minimal. Namun jika kita dengan murah hati memberikan persembahan di atas dan melebihi perpuluhan, maka kita memasuki kepenuhan kebaikan Allah untuk hidup kita dan membuat diri kita sendiri sebagai saluran berkat Allah kepada banyak orang di sekitar kita.
 

Kebutuhan untuk memiliki roh yang rela, berbelas kasih dan suka memberi ini dapat dilihat dalam 2 Kor. 9:6 'Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
 

Akan ditunjukkan bahwa begitu kita mulai dewasa dalam hal memberi, maka kita akan bergerak dari melakukannya dengan berat hati atau bersungut-sungut menjadi sukacita dalam memberikan persembahan bagi pekerjaan Allah. Tidak memberikan perpuluhan, dan memberi dengan bersungut-sungut dan dengan jumlah pemberian yang kecil hanya menunjukkan bahwa kita kekurangan di bidang ini dan tidak sesuai dengan yang diharapkan dan tidak bergairah sebagaimana yang seharusnya.
 

Jadi sebagai kesimpulan atas pertanyaan berapa banyak harus memberi, Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa memberikan perpuluhan adalah hal minimum yang dapat kita lakukan, dan memberi di atas perpuluhan, inilah yang disebut memberikan persembahan. Alkitab tidak memberikan aturan yang kaku dan tegas tentang berapa banyak kita memberi, tetapi sejalan dengan kedewasaan kita di bidang memberi ini kita akan menjadi penuh sukacita dan bersedia dan penuh harapan dalam pemberian kita, maka persembahan kita pun akan semakin besar.
 

Lebih jauh, sementara kita bertumbuh dewasa dalam bidang memberi dan persembahan, maka kita mulai mencari kesempatan untuk memberi karena kini memberi menjadi sesuatu yang diinginkan oleh hati kita dan sumber sukacita. Semakin besar dan semakin sering kita memberi, tidak hanya akan memberkati lebih banyak orang tetapi kita akan memberkati diri kita sendiri lebih banyak lagi – semoga Allah menunjukkan orang-orang dan proyek kepada kita sehingga kita dapat memberikan lebih banyak persembahan.
 

Tutuplah dengan doa untuk kelompok orang yang belum terjangkau 

Berdoa untuk Republik Afrika Tengah
3,615,266 people, 70% Kristen
Sejarah kekerasan dan ketidakstabilan
Orang-orang percaya perlu dimuridkan

© www.operationworld.org