Daftar Pelajaran

Home Page
Membuat berita

Pemberitaan Injil
Sekolah Penginjilan
Sekolah Misi
Literatur gratis

Kepemimpinan
Sekolah Pemuridan
Sekolah Kepemimpinan
Sekolah Pertumbuhan Gereja
Buka Sekolah Anda Sendiri

Pelayanan Praktis
Bank bagi Kaum Miskin
Bisnis untuk Misi
Pesta bagi Kaum Miskin
Toko bagi Kaum Miskin

Memenuhi Kebutuhan
Forum Uang
Penggalangan Dana

Kerjasama
The DCI Trust

 

CARI
Semua halaman DCI

Jalin Hubungan
Siapa kami?
Hubungi kami
Dukung kami




The DCI Trust

Pusat Dukungan Dunia

Menjawab panggilan
kepada yang terhilang, terbuang dan terabaikan,
terbuka bagi semua.

Halaman dalam
16 bahasa

 
Sekolah Ekonomi Kerajaan

36. Motif yang Benar dalam Memberi

 



 

The DCI Logo
3,000 halaman gratis        

Bacalah Bagian Alkitab Ini

Matius 6:1-4

Hafalkanlah Ayat Ini

1 Korintus 13:3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.

Diskusikanlah Hal Ini

Bagaimana kita dapat yakin bahwa kita memberi dengan motivasi yang benar.

Lakukanlah dalam Minggu Ini

Tanyakanlah Allah dalam doa apakah motivasi memberi anda sudah benar.

Tugas Tertulis untuk Diploma

Tuliskan satu halaman motivasi memberi yang benar.

Renungkanlah Ayat Ini, Kata demi Kata

2 Korintus 9:5

 

 

Kebutuhan untuk memberi uang ke dalam pekerjaan Allah sekarang sudah menjadi sangat jelas dan terang dan banyak alasan dan manfaat untuk melakukan hal itu seharusnya memperkuat argumentasi bahwa seorang yang tidak memberi tetapi mengaku Kristen adalah seorang yang sangat kontradiktif, atau kontroversial. Namun Alkitab mengindikasikan bahwa ketika kita menjadi seorang pemberi kita mungkin masih belum menjangkau kehendak Allah dalam keuangan kita karena motivasi kita memberi adalah sangat penting.


Ada banyak hal dalam kehidupan orang Kristen yang dapat kita lakukan namun kita tidak dapat melakukannya dengan motif yang salah. Termasuk juga dalam hal memberikan uang. Pasal ini mengidentifikasi motif yang benar maupun yang salah dalam memberi dan akan dijelaskan untuk meyakinkan bahwa kita memberi dengan motif yang murni. 
 

Sayangnya, sifat manusia secara alamiah adalah sedemikian sehingga kita dapat melakukan yang terbaik dari tindakan-tindakan kita tetapi dengan motif yang paling buruk dan Alkitab sendiri mengatakan bahwa ini banyak terjadi dalam pemberian uang kita.
 

Sebagai contoh, 1 Korintus 13:3 berkata, Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. Jadi biarpun kita memberikan segala sesuatu yang kita punya, jika itu dengan motif yang salah maka itu tidak akan memberi keuntungan apapun kepada kita.
 

Lebih lanjut, dalam Matius 6:2 Yesus berbicara menentang mereka yang memberi dan secara terang-terangan membesar-besarkan atau meniup terompet mereka supaya mandapatkan penghargaan dari manusia. Telah diberikan argumentasi dengan benar bahwa motif kita dalam memberi adalah sama pentingnya dengan tindakan memberi itu sendiri dan kita harus memastikan motif kita dalam memberi. 
 

Tidak diragukan lagi bahwa alasan terpenting bagi kita untuk memberi adalah bahwa kita memberikan uang kita sebagai tindakan kasih kepada Allah dan penyembahan dan pernyataan bahwa Dia adalah Tuhan kita dan Allah yang benar dan hidup. Sementara kita tidak dapat memberikan uang kita secara pribadi kepada Allah, setiap kali kita memberi uang kita untuk perluasan KerajaanNya, Allah memandangnya sebagai tindakan bahwa kita memberikan itu kepadaNya. 
 

Kita memberi kepada misionaris yang kedua, kita memberi kepada Allah yang pertama, kita memberi kepada Gereja yang kedua, kita memberi kepada Allah yang pertama, kita memberi kepada pekabaran Injil yang kedua, kita memberi kepada Allah yang pertama.
 

Benar bahwa kita menyembah Allah melalui doa-doa, nyanyian dan gaya hidup kita, namun kita juga perlu menyembah Allah dengan uang kita. adalah mudah untuk menyembah Allah selama berada di Gereja dan menyembah Allah selama waktu pujian, namun sama pentingnya (bahkan lebih kuat) untuk datang ke Gereja dan menyembah Allah melalui pemberian kita. 
 

2 Korintus Pasal  8 dan 9 adalah tindakan paling tidak benar dalam keseluruhan Alkitab tentang pemberian. Paulus mengomentari orang Makedonia karena memberi dengan cara mewah dan megah dan dia menekankan fakta bahwa kita memberi pertama kepada Allah. Sebagai contoh, dalam pasal 8 ayat 5 Paulus berkata, Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.


Allah tidak memerlukan uang kita, tetapi dengan kita memberi, Dia mengakui bahwa kita telah memberikan sesuatu yang sangat berharga kepada-Nya, dan konsekuensinya itu memberkati Tuhan. Kebanyakan dari kita bekerja keras untuk mendapatkan uang – Allah tentu tahu akan hal ini dan ketika kita memberi kepada-Nya sebagian uang hasil kerja keras kita sudah pasti itu akan memberikan suatu rasa kesukaan besar kepadaNya.  
 

Jika anda dan saya ingin mengungkapkan kasih kepada Allah tidaklah cukup dengan nyanyian dan mendapatkan perasaan nyaman dalam pertemuan Gereja kita, tetapi kita perlu memberi uang kepada Allah. Marilah kita beri tekanan bahwa alasan paling besar dari memberi adalah bahwa itu adalah merupakan tindakan penyembahan dan pujaan, dengan menyatakan kasih kita kepada Tuhan. Banyak cara untuk menghormati Allah – dengan menyembah, berdoa, tindakan-tindakan dan ketaatan tetapi sudah pasti bahwa memberi uang kita adalah salah satu yang paling besar dari cara yang kita gunakan untuk menghormati Dia.
 

Kitab Maleakhi adalah buku terakhir dari Perjanjian Lama yang banyak berisi tentang uang, dan di dalamnya kita menemukan bahwa Allah mau agar umatNya menghormati Dia dengan pengorbanan dan pemberian mereka. Latar belakangnya di sini adalah bahwa para Imam telah mempersembahkan persembahan cacat dan bernoda dan menolak memberi yang terbaik kepada Allah. Dalam pasal 3 kita melihat bahwa umat ini tidak memberikan perpuluhan dan itu berarti merampok Allah. Konsekuensinya, dalam ayat 6, Allah menyampaikan pertanyaan khusus yang sangat menyelidiki,  
 

'Seorang anak menghormati ayahnya, dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku adalah seorang ayah, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku adalah seorang Tuan, di manakah hormat yang kepada-Ku?' 
 

Oleh karena itu, bukankah benar bahwa kita tidak menghormati melalui pemberian kita kepadaNya, dan orang Kristen yang menolak untuk memberi uang mereka kepada Allah, bukankah berarti mereka itu tidak menghormati Allah? Sebagaimana ditunjukkan dalam Maleakhi, Allah menginginkan penghormatan kita, penghormatan dan penghargaan.
 

Dia telah mengatur bahwa salah satu cara yang paling utama dalam mengungkapkan hormat kita kepadaNya adalah melalui uang kita. Jika Allah adalah istimewa bagi anda dan anda ingin menghormati dan mengagungkan Dia, maka dompet anda adalah mekanisme terbaik untuk menunjukkan rasa hormat ini. Ini sama dengan apa yang dibicarakan dalam kitab Amsal dan kedua nats Alkitab di bawah ini berbicara tentang penghormatan kepada Allah dalam konteks menggunakan uang kita. 

Amsal 3:9 'Hormatilah Tuhan dengan kekayaanmu, dengan hasil pertama dari ladangmu'.
 

Amsal 14:31b siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia.

Motif baik berikutnya untuk memberi adalah bahwa kita mau memberi supaya melihat Kerajaan Allah diperluas di bumi dan menjamah mereka yang ada di sekitar kita dengan Injil, dan dengan memberi kita memberikan suara mendukung Kerajaan Allah. Kita harus berusaha menjadi seorang pemberi demi melihat pemulihan rohani akibat uang yang telah kita taburkan, dan melihat uang ini diubahkan ke dalam keselamatan jiwa-jiwa yang sebelumnya terhilang.
 

Ingat bahwa Yesus berkata dalam Lukas 16:9, 'Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi." Konsekuensinya adalah pemberian kita haruslah dimotivasi untuk membiayai penjangkauan orang-orang yang terhilang, pria dan wanita, dengan Injil dan pada akhirnya melihat mereka diselamatkan. 
 

Mengapa merasa senang menginvestasikan uang anda ke dalam harta benda duniawi, ke dalam mode yang akan berubah dan hiburan duniawi? Investasikanlah uang anda pada jiwa-jiwa, pria dan wanita, biarkanlah pemberian anda dimotivasi oleh keinginan untuk melihat Injil semakin berkembang di seluruh dunia dan menjangkau banyak orang bagi Allah. 
 

Motif ketiga untuk pemberian kita adalah bahwa kita harus melihat pemberian itu sebagai aliran yang mengikuti hukum tabur dan tuai, dan di sini menerima uang adalah bentuk berkat-berkat dari Allah, sehingga kita akan lebih memposisikan dengan baik untuk memberi ke dalam Kerajaan Allah. Sebagaimana akan dijelaskan dalam pasal berikutnya, adalah motif yang salah jika memberi untuk mendapatkan lebih banyak lagi nantinya, dan pemberian itu adalah kelebihan dari apa yang kita miliki untuk kebutuhan kita sendiri, inilah yang dinamakan dengan kepentingan diri sendiri dan suatu penyalahgunaan terhadap hukum tabur dan tuai. 
 

Bagaimanapun juga, adalah benar jika kita berusaha menerima berkat-berkat yang lebih banyak sebanyak mungkin dari Allah sehingga kita dapat memberi lebih banyak lagi ke dalam pekerjaan Allah. Namun itu hanya berarti bahwa anda memikirkan diri sendiri jika anda tidak menabur ke dalam pekerjaan Allah demi melihat banyak berkat-berkat dari Allah dilepaskan kepada anda, sebab jika anda tidak memberi, anda tidak akan pernah menjadi berkat bagi orang-orang yang ada di sekitar anda, yang jelas dikehendaki oleh Allah untuk anda lakukan. 

 

Sebagai kesimpulan di bawah ini adalah motif-motif yang harus kita miliki dalam memberi dan itu semuanya didaftarkan supaya hal yang paling penting adalah Allah pertama, Kerajaan Allah di tempat kedua, dan yang terakhir adalah kita sendiri diberkati untuk memberkati. Jika kita memberi dengan motif seperti yang dibawah ini, itu akan menjamin bahwa kita memelihara keseimbangan yang menjamin bahwa kita mau memberkati dan mau diberkati supaya memberkati lebih lagi dalam Kerajaan Allah, sebagai lawan dari diberkati semata-mata untuk kepentingan diri kita sendiri.
 

Motif memberi sama pentingnya dengan tindakan memberi itu sendiri dan barangkali sebagai bacaan kedua dalam seksi ini dan seksi berikutnya motif  yang salah dalam memberi menuntut anda supaya bijaksana untuk menilai motif anda dalam memberi. 
 

Motif Memberi
1) MEMBERKATI ALLAH:- 1 Korintus 10:31 berkata, 'Apapun yang kamu lakukan, lakukanlah itu untuk kemuliaan Allah'  sehingga kita yang pertama memberi untuk memberkati dan membawa kemuliaan kepada Allah. 
 

2) MEMBERKATI ORANG-ORANG DI SEKITAR KITA:- Menggunakan uang kita menciptakan teman-teman untuk diri kita sendiri (Lukas 16:90 dan ini lebih penting daripada memberi berkat supaya mendapatkan berkat bagi diri kita sendiri (lihat dibawah) karena Yesus berkata dalam Kisah Para Rasul 20:32 'Adalah lebih diberkati memberi daripada menerima'.  
 

3) UNTUK MEMBERKATI DIRI KITA SENDIRI:- Bukan karena alasan kepentingan diri sendiri atau egoisme tetapi supaya poisis kita lebih baik dalam pekerjaan Allah. Dalam 2 Korintus 9:11, Paulus memuji saudara-saudara yang dermawan di Makedonia bahwa, 'Kamu akan dibuat kaya dalam segala hal sehingga kamu dapat menjadi dermawan dalam setiap peristiwa'.
 

Tutuplah dengan doa untuk kelompok orang yang belum terjangkau 

Berdoa bagi Equatorial Guinea
452,661 populasi, mayoritas Katolik
Pemerintahan buruk, korupsi dan

kompromi dalam Gereja telah merusak bangsa.
© www.operationworld.org