Bacalah Bagian Alkitab Ini
Matius 6:1-4
Hafalkanlah Ayat Ini
1 Korintus 13:3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu
yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi
jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya
bagiku.
Diskusikanlah Hal Ini
Bagaimana kita dapat yakin bahwa kita memberi dengan motivasi yang
benar.
Lakukanlah dalam Minggu Ini
Tanyakanlah Allah dalam doa apakah motivasi memberi anda sudah
benar.
Tugas Tertulis untuk Diploma
Tuliskan satu halaman motivasi memberi yang benar.
Renungkanlah Ayat Ini, Kata demi Kata
2 Korintus 9:5
Kebutuhan untuk memberi uang ke dalam pekerjaan Allah sekarang sudah
menjadi sangat jelas dan terang dan banyak alasan dan manfaat untuk
melakukan hal itu seharusnya memperkuat argumentasi bahwa seorang
yang tidak memberi tetapi mengaku Kristen adalah seorang yang sangat
kontradiktif, atau kontroversial. Namun Alkitab
mengindikasikan bahwa ketika kita menjadi seorang pemberi kita
mungkin masih belum menjangkau kehendak Allah dalam keuangan kita
karena motivasi kita memberi adalah sangat penting.
Ada banyak hal dalam kehidupan orang Kristen yang dapat kita lakukan
namun kita tidak dapat melakukannya dengan motif yang salah. Termasuk juga dalam hal memberikan uang. Pasal ini
mengidentifikasi motif yang benar maupun yang salah dalam memberi
dan akan dijelaskan untuk meyakinkan bahwa kita memberi dengan motif yang murni.
Sayangnya, sifat manusia secara alamiah adalah sedemikian sehingga
kita dapat melakukan yang terbaik dari tindakan-tindakan kita tetapi
dengan motif yang paling buruk dan Alkitab sendiri mengatakan bahwa ini
banyak terjadi dalam pemberian uang kita.
Sebagai contoh, 1 Korintus 13:3 berkata, Dan sekalipun aku
membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan
tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih,
sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. Jadi biarpun kita memberikan segala sesuatu
yang kita punya, jika itu dengan motif yang salah maka itu tidak akan memberi
keuntungan apapun kepada kita.
Lebih lanjut, dalam Matius 6:2 Yesus berbicara menentang mereka yang
memberi dan secara terang-terangan membesar-besarkan atau meniup
terompet mereka supaya mandapatkan penghargaan dari manusia. Telah
diberikan argumentasi dengan benar bahwa motif kita dalam memberi
adalah sama pentingnya dengan tindakan memberi itu sendiri dan kita
harus memastikan motif kita
dalam memberi.
Tidak diragukan lagi bahwa alasan terpenting bagi kita untuk memberi adalah
bahwa kita memberikan uang kita sebagai tindakan kasih kepada
Allah dan penyembahan dan pernyataan bahwa Dia adalah Tuhan kita
dan Allah yang benar dan hidup. Sementara kita tidak dapat
memberikan uang kita secara pribadi kepada Allah, setiap kali kita
memberi uang kita untuk perluasan KerajaanNya, Allah memandangnya
sebagai tindakan bahwa kita memberikan itu kepadaNya.
Kita memberi kepada misionaris yang kedua, kita memberi kepada Allah
yang pertama, kita memberi kepada Gereja yang kedua, kita memberi
kepada Allah yang pertama, kita memberi kepada pekabaran Injil yang
kedua, kita memberi kepada Allah yang pertama.
Benar bahwa kita menyembah Allah melalui doa-doa, nyanyian dan gaya
hidup kita, namun kita juga perlu menyembah Allah dengan uang kita.
adalah mudah untuk menyembah Allah selama berada di Gereja dan
menyembah Allah selama waktu pujian, namun sama
pentingnya (bahkan lebih kuat) untuk datang ke Gereja dan menyembah
Allah melalui pemberian kita.
2 Korintus Pasal 8 dan 9 adalah tindakan paling tidak benar dalam
keseluruhan Alkitab tentang pemberian. Paulus mengomentari orang
Makedonia karena memberi dengan cara mewah dan megah dan dia
menekankan fakta bahwa kita memberi pertama kepada Allah. Sebagai
contoh, dalam pasal 8 ayat 5 Paulus berkata, Mereka memberikan lebih
banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka,
pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga
kepada kami.
Allah tidak memerlukan uang kita, tetapi dengan kita memberi, Dia
mengakui bahwa kita telah memberikan sesuatu yang sangat berharga
kepada-Nya, dan konsekuensinya itu memberkati Tuhan. Kebanyakan dari kita
bekerja keras untuk mendapatkan uang – Allah tentu tahu akan hal ini dan ketika kita memberi kepada-Nya sebagian uang
hasil kerja keras kita sudah pasti itu akan memberikan suatu rasa
kesukaan besar kepadaNya.
Jika anda dan saya ingin mengungkapkan kasih kepada Allah tidaklah
cukup dengan nyanyian dan mendapatkan perasaan nyaman dalam
pertemuan Gereja kita, tetapi kita perlu memberi uang kepada Allah.
Marilah kita beri tekanan bahwa alasan paling besar dari memberi
adalah bahwa itu adalah merupakan tindakan penyembahan dan pujaan, dengan
menyatakan kasih kita kepada Tuhan. Banyak cara untuk menghormati
Allah – dengan menyembah, berdoa, tindakan-tindakan dan ketaatan
tetapi sudah pasti bahwa memberi uang kita adalah salah satu yang paling
besar dari cara yang kita gunakan untuk menghormati Dia.
Kitab Maleakhi adalah buku terakhir dari Perjanjian Lama yang banyak
berisi tentang uang, dan di dalamnya kita menemukan bahwa Allah mau
agar umatNya menghormati Dia dengan pengorbanan dan pemberian mereka.
Latar belakangnya di sini adalah bahwa para Imam telah
mempersembahkan persembahan cacat dan bernoda dan menolak memberi
yang terbaik
kepada Allah. Dalam pasal 3 kita melihat bahwa umat ini
tidak memberikan perpuluhan dan itu berarti merampok Allah.
Konsekuensinya, dalam ayat 6, Allah menyampaikan pertanyaan khusus
yang sangat menyelidiki,
'Seorang anak menghormati ayahnya, dan seorang hamba menghormati
tuannya. Jika Aku adalah seorang ayah, di manakah hormat yang
kepada-Ku itu? Jika Aku adalah seorang Tuan, di manakah hormat yang
kepada-Ku?'
Oleh karena itu, bukankah benar bahwa kita tidak
menghormati melalui pemberian kita kepadaNya, dan orang
Kristen yang menolak untuk memberi uang mereka kepada Allah,
bukankah berarti mereka itu tidak menghormati Allah? Sebagaimana
ditunjukkan dalam Maleakhi, Allah menginginkan penghormatan kita,
penghormatan dan penghargaan.
Dia telah mengatur bahwa salah satu cara yang paling utama dalam
mengungkapkan hormat kita kepadaNya adalah melalui uang kita. Jika
Allah adalah istimewa bagi anda dan anda ingin menghormati dan
mengagungkan Dia, maka dompet anda adalah mekanisme terbaik untuk
menunjukkan rasa hormat ini. Ini sama dengan apa yang dibicarakan
dalam kitab Amsal dan kedua nats Alkitab di bawah ini berbicara
tentang penghormatan kepada Allah dalam konteks menggunakan uang
kita.
Amsal 3:9 'Hormatilah Tuhan dengan
kekayaanmu, dengan hasil pertama dari ladangmu'.
Amsal 14:31b siapa menaruh belas kasihan
kepada orang miskin, memuliakan Dia.
Motif baik berikutnya untuk memberi adalah bahwa kita mau memberi
supaya melihat Kerajaan Allah diperluas di bumi dan menjamah mereka
yang ada di sekitar kita dengan Injil, dan dengan memberi kita
memberikan suara mendukung Kerajaan Allah. Kita
harus berusaha menjadi seorang pemberi demi melihat pemulihan rohani
akibat uang yang telah kita taburkan, dan melihat
uang ini diubahkan ke dalam keselamatan jiwa-jiwa yang sebelumnya
terhilang.
Ingat bahwa Yesus berkata dalam Lukas 16:9, 'Ikatlah persahabatan
dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu
tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi." Konsekuensinya adalah pemberian kita
haruslah dimotivasi untuk membiayai penjangkauan orang-orang yang
terhilang, pria dan wanita, dengan Injil dan pada akhirnya melihat
mereka diselamatkan.
Mengapa merasa senang menginvestasikan uang anda ke dalam harta benda
duniawi, ke dalam mode yang akan berubah dan hiburan duniawi? Investasikanlah
uang anda pada jiwa-jiwa, pria dan wanita, biarkanlah
pemberian anda dimotivasi oleh keinginan untuk melihat Injil semakin
berkembang di seluruh dunia dan menjangkau banyak orang bagi Allah.
Motif ketiga untuk pemberian kita adalah bahwa kita harus melihat
pemberian itu sebagai aliran yang mengikuti hukum tabur dan tuai,
dan di sini menerima uang adalah bentuk berkat-berkat dari Allah,
sehingga kita akan lebih memposisikan dengan baik untuk memberi ke
dalam Kerajaan Allah. Sebagaimana akan dijelaskan dalam pasal
berikutnya, adalah motif yang salah jika memberi untuk mendapatkan lebih banyak lagi nantinya, dan pemberian itu adalah
kelebihan dari apa yang kita miliki untuk kebutuhan kita sendiri,
inilah yang dinamakan dengan kepentingan diri sendiri dan suatu
penyalahgunaan terhadap hukum tabur dan tuai.
Bagaimanapun juga, adalah benar jika kita berusaha menerima
berkat-berkat yang lebih banyak sebanyak mungkin dari Allah sehingga
kita dapat memberi lebih banyak lagi ke dalam pekerjaan Allah. Namun
itu hanya berarti bahwa anda memikirkan diri sendiri jika anda tidak menabur ke dalam
pekerjaan Allah demi melihat banyak berkat-berkat dari Allah dilepaskan kepada
anda, sebab jika anda tidak memberi, anda tidak akan pernah menjadi
berkat bagi orang-orang yang ada di
sekitar anda, yang jelas dikehendaki oleh Allah untuk anda lakukan.
Sebagai kesimpulan di bawah ini adalah motif-motif yang harus kita
miliki dalam memberi dan itu semuanya didaftarkan supaya hal
yang paling penting adalah Allah pertama, Kerajaan Allah
di tempat kedua, dan yang terakhir adalah kita sendiri diberkati
untuk memberkati. Jika kita memberi dengan motif seperti yang
dibawah ini, itu akan menjamin bahwa kita memelihara keseimbangan
yang menjamin bahwa kita mau memberkati dan mau diberkati supaya
memberkati lebih lagi dalam Kerajaan Allah, sebagai lawan dari
diberkati semata-mata untuk kepentingan diri kita sendiri.
Motif memberi sama pentingnya dengan tindakan memberi itu
sendiri dan barangkali sebagai bacaan kedua dalam seksi ini dan
seksi berikutnya motif yang salah dalam memberi menuntut anda
supaya bijaksana untuk menilai motif anda dalam memberi.
Motif Memberi
1) MEMBERKATI ALLAH:- 1 Korintus 10:31 berkata, 'Apapun yang
kamu lakukan, lakukanlah itu untuk kemuliaan Allah' sehingga kita
yang pertama memberi untuk memberkati dan membawa kemuliaan kepada
Allah.
2) MEMBERKATI ORANG-ORANG DI SEKITAR KITA:- Menggunakan uang
kita menciptakan teman-teman untuk diri kita sendiri (Lukas 16:90
dan ini lebih penting daripada memberi berkat supaya mendapatkan
berkat bagi diri kita sendiri (lihat dibawah) karena Yesus berkata
dalam Kisah Para Rasul 20:32 'Adalah lebih diberkati memberi
daripada menerima'.
3) UNTUK MEMBERKATI DIRI KITA SENDIRI:- Bukan karena alasan
kepentingan diri sendiri atau egoisme tetapi supaya poisis kita
lebih baik dalam pekerjaan Allah. Dalam 2 Korintus 9:11, Paulus
memuji saudara-saudara yang dermawan di Makedonia bahwa, 'Kamu akan
dibuat kaya dalam segala hal sehingga kamu dapat menjadi dermawan
dalam setiap peristiwa'.
Tutuplah dengan doa untuk kelompok orang yang belum terjangkau
Berdoa bagi Equatorial Guinea
452,661 populasi, mayoritas Katolik
Pemerintahan buruk, korupsi dan
kompromi dalam Gereja telah merusak bangsa.
© www.operationworld.org
|