Bacalah Bagian Alkitab Ini
Kisah Para Rasul 5:1-11
Hafalkanlah Ayat Ini
1 Samuel 15:26
Diskusikanlah Hal Ini
Apa yang akan terjadi jika Allah menghakimi semua orang rakus di
Gereja sekarang dengan cara yang sama Dia lakukan terhadap Ananias
dan Sapphira.
Lakukanlah dalam Minggu Ini
Dalam doa, mintalah kepada Allah untuk menunjukkan kepada kamu
ketamakan dan kerakusan yang masih ada dalam hidupmu.
Tugas Tertulis untuk Diploma
Tuliskan dalam satu halaman mengapa beberapa dari penghakiman Allah
yang paling keras adalah melawan ketamakan atau kerakusan.
Renungkanlah Ayat Ini, Kata demi Kata
Yosua 7:15
Setelah melihat di seksi sebelumnya peringatan-peringatan terhadap
ketamakan dan kerakusan, maka seksi ini akan melihat secara khusus
contoh-contoh alkitabiah tentang orang-orang yang rakus dan tamak
serta akibat dari kerakusan dan ketamakannya tersebut. Ingatlah
Kolose 3:5 mengumumkan bahwa murka akan datang dan alkitab
membuktikan beberapa contoh dimana murka Allah telah terjadi atas
individu tertentu. Sama seperti sifat kedermawanan menarik
berkat-berkat Allah, kerakusan dan ketamakan juga menarik
penghakiman Allah dan orang-orang berikut ini menjadi contoh yang
nyata.
Orang rakus pertama kita akan lihat pada diri Raja Saul di 1 Samuel
pasal 15 . kita melihat bagaimana Raja Saul menerima perintah dari
Allah melalui Nabi Samuel untuk menyerang dan menghabisi orang
Amalek, menghancurkan semua orang dan ternak mereka. Saul dengan
gemilah memenangkan pertempuran, tetapi sifat tamaknya mengambil
alih control dan bukannya menghanguskan semua ternak itu, tetapi dia
mengambil ternak-ternak yang paling baik untuk dirinya sendiri.
Allah memperhatikan ketamakan Saul dan Nabi Samuel diperintahkan
oleh Allah untuk menantang Saul tentang ketamakan dan
ketidaktaatannya. Ketidaktaatan Saul lebih buruk daripada dosanya
pertama yang berbohong dan mengklaim bahwa dia melaksanakan perintah
Allah (ayat 13) dan walaupun itu lebih buruk tetapi dia masih
mempergunakan suatu alasan “rohani” untuk membenarkan tindakannya
dengan alasan mempersembahkan korban bakaran binatang kepada Allah.
Kebenaran dari permasalahan itu adalah bahwa walaupun Saul mengklaim
bahwa yang dilakukannya adalah untuk tujuan “rohani”, bahwa dia
menyimpan ternak yang terbaik jelas menunjukkan dia tamak dan ini
ditunjukkan dalam ayat 24. sebagai akibat dari pemberontakan ini dan
kerakusannya, maka penghakiman datang kepadanya dan dia ditolak
selamanya menjadi Raja atas Israel. 1 Samuel 15:35 berkata 'Dan
Allah menyesal telah membuat Saul menjadi Raja atas Israel'.
Bukanlah hal yang mengejutkan kalau orang yang belum diselamatkan
itu rakus – itu juga hampir semua ditemukan tentang keburukan itu
apabila orang Kristen tamak tetapi dengan berani berkata bahwa
mereka adalah “rohani” sebagai perlindungan untuk ketamakan dan
mementingkan diri mereka sendiri.
Para Pendeta membenarkan pengeluaran sejumlah uang untuk pembelian
jendela dan pintu kaca impor yang mahal, yang mengklaim bahwa Gereja
mereka harus merefleksikan kemuliaan Allah – karena secara nyata,
mempunyai gelas kaca warna impor adalah lebih penting bagi sebagian
orang dibandingkan membelikan dan memberikan makanan kepada orang
lapar dan para yatim piatu.
Gereja-gereja mengeluarkan jutaan rupiah untuk mengutus pemimpin
mereka mengikuti konferensi internasional atau “kebaktian kebangunan
rohani” supaya mereka mempunyai kesempatan penyegaran iman.
Jelasnya, pengeluaran uang untuk Pendeta dapat sangat spektakuler
atau jumlahnya luar biasa dan mendapatkan penyegaran pada
“pengalaman kebangunan” yang terakhir adalah lebih penting daripada
mengeluarkan uang untuk melihat para yatim piatu merasa segar dengan
udara segar, makanan pokok dan dapat pakaian ganti. Bukankah sudah
menjadi suatu kebiasaan bahwa tidak ada sejumlah firman rohani yang
dapat membenarkan pengeluaran dari beberapa orang Kristen dan
Gereja?
Saul mencoba dan gagal, dan begitu juga kita pada saat hari
penghakiman apabila Yesus memberikan ujian kelulusan terhadap
masalah ini dan berakta, 'Apapun yang tidak kamu lakukan kepada yang
paling kecil ini, kamu tidak melakukannya untuk Aku' (Matthew 25:45)
Orang rakus berikut yang menderita akibat penghakiman dari Allah
adalah Achan . cerita ini berhubungan dengan Yoshua pasal 7.
anak-anak Israel dengan gemilang telah mengalahkan dan merebut
Jericho, tetapi telah diperingatkan bahwa perak dan emas harus
dipisahkan karena itu kudus untuk Allah dan harus dibawa ke rumah
perbendaharaan Tuhan. Achan tidak patuh dan melanggar dengan
diam-diam menyimpan beberapa batangan perak dan emas untuknya
sendiri, tetapi catatlah akibatnya.
Ketamakan Saul secara supernatural diungkapkan kepada Samuel dan
dengan cara yang sama, ketamakan Achan secara supernatural telah
ditunjukkan kepada Yoshua – kerakusan akan selalu dihalau dengan
keras dari umat Allah. Ketidaktaatan Achan mengakibatkan dia
dilempari dengan batu dan mengubur dirinya sendiri, keluarganya dan
semua barang kepunyaannya.
Perlu dicatat lebih lanjut tentang dosa Achan atas keliaran
ketamakannya mengakibatkan orang Israel tidak dilindungi dari
serangan musuh-musuhnya, dan Tuhan menunjukkan kepada Yoshua bahwa
hingga kerakusan itu diungkapkan dan disingkirkan maka mereka tidak
akan pernah meraih kemenangan. Sayangnya, di Gereja sekarang ini ada
banyak orang seperti Achan ini, paling tidak jalan pikirannya, yang
menghalangi pekerjaan Allah dan memberikan tempat pijakan bagi musuh
oleh atau dengan ketamakan dan mementingkan diri sendiri mereka.
Apakah anda adalah seorang Achan modern sekarang ini atau seorang
pemberi? Apakah Gereja anda diberkati atau terhalang secara
keuangan? Gereja penuh dengan Achan akan dikalahkan oleh musuh kita
setan, tetapi Gereja yang penuh dengan Yosua akan dapat terus
mengambil dan menguasai tanah perjanjian yang telah disediakan oleh
Allah.
2 Raja-Raja 5:19-27 memberikan latar belakang orang rakus
berikutnya, yaitu Gehazi. Setelah disembuhkan dari penyakit
lepranya, Naaman disuruh pulang oleh Elisha, tetapi kerakusan Gehazi
mengelabui Naaman dan menggunakan kebohongan dan trik untuk
mendapatkan perak dan pakaian dari dia dengan tipuan. Sekali lagi
ketamakan secara supernatural diungkapkan oleh Allah kepada orang
benar (Elisha) sebagaimana Elisha mengumumkan bahwa rohnya bersama
Gehazi ketika dia berbohong dan menipu (ayat 26). Sekali lagi
ketamakan membawa penghakiman Allah dan Gehazi diserang oleh
penyakit lepra. Jika penghakiman ini diterapkan pada zaman sekarang
di antara umat Allah, maka banyak Gereja akan menjadi koloni lepra.
Perjanjian Lama bahkan memberikan contoh tentang kerakusan ini
menarik penghakiman Allah. Dalam 1 Samuel 25 kita baca tentang
cerita Daud dan suami dan istri Nabal and Abigail. ayat 3 berkata
bahwa Nabal, 'Sedang merayakan pesta panennya', dan ketika
orang-orang Daud mengajukan permintaan untuk makanan, dia
menolaknya. Sebagai akibatnya dari ketamakan ( dalam hal ini
pelitnya) dan mementingkan diri sendiri, Daud mempersiapkan
orang-orangnya untuk menyerang dia.
Tetapi, sang istri telah memahami betul tentang ketamakan suaminya
dan dia memberikan kepada Daud dan mencegah terjadinya pertumbahan
darah dan kehilangan nyawa karena Daud adalah manusia Allah, maka
dia memberikan dari makan Nabal itu kepada Daud dan anak buahnya.
Pada akhirnya Abigail bertemu dengan Nabal dan dia menjelaskan apa
yang telah terjadi – cerita istrinya ini membuat jantunya berhenti
dan dia membeku seperti batu (ayat 38) sekali lagi ketamakan
dihakimi dan Nabal akhirnya mati dihantam oleh Allah (ayat 38).
Satu contoh lagi diambil dari Perjanjian Baru adalah cerita
menggenaskan tentang Ananias dan Sapphira yang tertulis dalam Kisah
Para Rasul 5:1-10. sebelum adanya perjanjian liarnya, geraja
mula-mula berjalan dalam kemuliaan dan kuasa dan Kisah Para Rasul
2:45 & 4:34 menunjukkan bahwa Roh Kudus berkuasa di semua kegiatan
Gereja.
Tetapi, memang sudah bagiannya, Setan menyerang model keuangan
komunitas seperti ini melalui alatnya yang bernama kerakusan dan roh
penahan. Kisah Para Rasul 5:3 menunjukkan bahwa hati Ananias' tidak
sepenuhnya diisi dengan kasih akan Allah, sehingga Setan dapat
mengisi kekosongan itu dengan ketamakan atau kerakusan atau
keserakahan. Kedua suami istri ini, Ananias and Sapphira berbohong
bukan hanya kepada manusia tetapi juga kepada Roh Kudus (ayat 3) dan
keduanya akhirnya menderita penghakiman Allah dan mati mendadak.
Catat bahwa sekali lagi bahwa metode yang dipergunakan oleh Allah
untuk menyingkirkan keserakahan atau ketamakan adalah dengan
mengungkapkannya kepada manusia Allah (disini adalah Rasul Petrus)
dan manusia Allah memimpin dan memanggil turun penghakiman dari
Allah melawan kedua suami istri ini, Ananias and Sapphira.
Cerita Alkitab yang diungkapkan dalam pasal ini meliputi beberapa
penghakiman Allah yang sungguh-sungguh dan menyedihkan, juga
ditemukan dalam keseluruhan naskah Alkitab – itu mendorong dan
mendesak setiap orang yang membaca cerita ini bahwa mereka harus
menyingkirkan kerakusan dan ketamakan dari kehidupan mereka. Sudah
pasti, dalam terang nats Alkitab yang dikutip di atas tentang guntur
penghakiman Allah, mendorong kita supaya sangat berhati-hati supaya
ketamakan dan keserakahan jangan menyelinap dalam kehidupan kita.
Ikhtisa berikut ini adalah penghakiman Allah yang telah kita bahas
di atas melawan berbagai macam bentuk ketamakan orang-orang, dan
diharapkan ini semua benar-benar menjadi peringatan keras kepada
setiap orang yang mengaku sebagai pengikut Yesus.
1 Samuel Pasal15
Samuel
Saul ditolak sebagai Raja
Yoshua 7
Joshua
Achan dilempari dengan batu dan dikuburkan dengan batu
2 Raja 5:19
Naaman
Gehazi diserang oleh lepra
1 Samuel 25
Abigail
Nabal jantungnya diserang mendadak dan mati
Kisah Para Rasul 5:1-10
Petrus
Ananias & Sapphira diserang jatuh dan mati
Tutuplah dengan doa untuk kelompok orang yang belum terjangkau
Berdoa bagi Guinea
7,430,346 populasi,
4% Kristen, Islam dominan
tetapi kesaksian Gereja
meningkat kepada Muslims.
© www.operationworld.org
|