Pendahuluan
Afrika yang beriklim tropis ternyata menjadi tempat tinggal sepertiga dari
populasi kambing di dunia, dan seperenam dari populasi domba. Rata-rata terdapat
seekor kambing atau domba di setiap sepuluh hektar tanah di Afrika. Produksi
daging kambing dan domba di Afrika bila digabungkan mencapai 1,15 juta ton, atau
seperenam dari produksi dunia. Produksi susu dari hewan ini mencapai hampir dua
juta ton, atau sepertujuh dari produksi dunia, dan produksi kulit sekitar
seperenam dari produksi dunia. Jelas bahwa kambing telah menjadi bagian penting
dari agrikultur Afrika dan karena usaha kambing semakin terintegrasi dengan
produksi pertanian, maka peranan kambing dan domba dalam produksi makanan,
pendapatan dan penggunaan sisa panen menjadi semakin penting.
Kambing dan domba mampu menghasilkan daging, susu, kulit dan pupuk, untuk
digunakan sendiri maupun untuk dijual. Ada banyak alasan mengapa hewan pemamah
biak yang kecil lebih disukai daripada ternak besar.
- Mereka lebih murah dan lebih mudah didapat.
- Mereka lebih cepat memberikan hasil, lebih sering dan lebih banyak berkembang
biak.
- Mereka menghasilkan jumlah daging, susu, kulit dan pupuk yang banyak untuk
digunakan sendiri maupun dijual.
- Mereka dapat bertahan dengan makanan apa adanya atau kondisi yang sulit
sekalipun.
- Mereka berintegrasi dengan baik dengan hasil panen dan produksi ternak
lainnya.
- Ukuran mereka yang kecil membuat mereka ideal untuk dirawat oleh wanita dan
anak-anak.
- Ternak yang kecil juga mudah diinvestasikan dan memiliki risiko yang lebih
kecil serta cepat memberikan hasil kepada peternak tanpa perlu akses ke bank.
Di Afrika, kambing dipelihara untuk diambil daging dan susunya. Susu kambing
sangat mudah dicerna dan sangat baik bagi anak-anak, orang tua dan orang sakit.
Itu karena lemak yang dikandungnya mudah dicerna dibandingkan lemak yang
dikandung susu dari ternak lainnya. Dagingnya juga rendah kadar lemaknya dan
karena itu mudah dicerna. Meski demikian, kambing dikenal dengan perangainya
yang sulit diatur, dan tidak suka basah atau kedinginan. Mereka mudah terserang
pneumonia, lebih daripada domba, dan penyakit ini menjadi faktor utama kematian.
Memilih bibit
Mungkin ini bergantung pada kondisi lokal. Bibit lokal mudah beradaptasi
sehingga lebih tahan penyakit atau kelemahan lain dibandingkan hewan ekspor.
Namun bila ingin meningkatkan produksi susu atau daging, perlu juga diusahakan
perkawinan silang untuk menghasilkan suatu anakan dengan karakter yang kita
inginkan. Namun perlu diingat bahwa anak hasil perkawinan silang memerlukan
perawatan yang lebih baik, termasuk dalam hal makanan dan kesehatan, dan mereka
tidak akan tahan terhadap pakan yang miskin dan penyakit sebagaimana hewan
lokal.
Diperlukan pengelolaan yang baik dalam segala aspek dalam pembesaran hewan,
termasuk makanan, perawatan kesehatan, kandang, dan sebagainya. Ada beberapa
model manajemen produksi, di antaranya adalah:
1. Metode Dibiarkan Sendiri
Yang penting harus ada padang rumput yang cukup. Pemeliharaan dengan cara
ini membuat hewan dapat memilih makanan terbaik bagi mereka. Tentu mereka akan
memilih makanan yang paling enak menurut mereka, dan waktu makan mereka
dibatasi. Biasanya mereka akan digiring oleh pemilik di pagi hari untuk kemudian
dibimbing pulang pada petang hari. Kerugian dari cara ini, hewan dapat memakan
apa saja bahkan yang tidak diperbolehkan untuk dimakan, misalnya sayuran
tetangga. Selain itu, mereka mudah dicuri, terbunuh di jalan atau dimangsa hewan
liar, sehingga risikonya besar.
2. Digembalakan
Cara ini membutuhkan pengawasan yang terus-menerus, dan ini dapat menjadi
masalah bila gembala melakukan pekerjaan yang lain misalnya pekerjaan di ladang
atau di rumah. Penggembalaan dengan cara ini memerlukan pengawasan delapan jam
untuk menjamin bahwa hewan mendapat cukup makanan.
3. Ditambatkan
Cara ini memerlukan penjagaan yang lebih longgar, namun hewan mesti
ditambatkan di tempat yang memiliki suplai makanan yang baik, dan harus
dipindahkan dua atau tiga kali sehari, sehingga mereka dapat memakan makanan
yang berbeda-beda.
4. Dikandangkan
Disebut juga “potong dan bawa”, cara ini memerlukan disiplin yang kuat untuk
menyediakan makanan yang segar setiap saat. Pekarangan rumah dapat dimanfaatkan
untuk kandang. Cara ini memerlukan manajemen tingkat tinggi untuk memastikan
bahwa hewan terjaga kebersihannya, mendapat cukup makan dan air. Namun cara ini
memerlukan lebih sedikit pengawasan, kecuali untuk hewan yang masih kecil atau
sedang sakit. Yang perlu diperhatikan, kandang harus kering dan bersih, sehingga
terbebas dari infeksi cacing. Cara ini juga mencegah risiko kecurian dan hewan
pemangsa.
Pembiakan
Usia kawin kambing sangat bergantung pada pembiakan dan level nutrisi
mereka, berat dan kondisi tubuh mereka. Pejantan dengan kondisi yang baik dapat
mencapai masa puber dalam waktu tiga sampai empat bulan. Bila pejantan belum
pernah dikebiri, pejantan itu harus dipisahkan dari betina, sebelum dikawinkan,
untuk mencegah perkawinan dini yang akan membuatnya lemah. Air mani pejantan
yang terlalu muda sering tidak kuat untuk bertahan hidup. Kambing betina dengan
kondisi yang baik dapat juga mencapai masa puber dalam tiga bulan, namun bila
makanan kurang, maka masa puber akan bertambah lama. Betina tidak boleh
dikawinkan sebelum memiliki tubuh yang cukup besar agar dapat mengandung dan
memelihara anak. Bila terlalu cepat dikawinkan, maka si induk tidak akan baik
dalam memelihara anaknya, sehingga kemungkinan hidup anak menjadi kecil. Selain
itu, ia juga akan sulit melahirkan lagi. Makanan yang cukup sangat penting
sepanjang masa kehamilan, khususnya di minggu-minggu terakhir dan masa awal
menyusui, untuk memastikan bahwa anak kambingnya sehat dan kuat, dan susu
tersedia melimpah bagi mereka.
Kesehatan
Hewan yang diberikan makanan yang cukup dan teratur, akan tahan terhadap
penyakit. Sejumlah faktor memengaruhi kesehatan hewan pemamah biak yang kecil,
yang terpenting adalah makanan dan cara pemeliharaan. Faktor lainnya termasuk:
intensitas produksi, usia hewan, pembiakan, iklim.
Kontak dengan hewan lain. Mencegah jauh lebih baik daripada mengobati.
Pemeliharaan yang baik dan pemahaman akan penyakit-penyakit yang biasa menyerang
kambing atau domba serta langkah-langkah pencegahannya, akan mengecilkan risiko
hewan terkenya penyakit. Banyak penyakit dapat dicegah melalui vaksinasi,
termasuk penyakit seperti ginjal, enterotoxaemia, kaki hitam dan juga penyakit
kaki-dan-mulut. Memelihara kebersihan kandang dan tempat makanan akan mencegah
berkembangnya parasit, selain juga melalui perawatan yang teratur dengan
anthelmintics.
Kandang
Model kandang yang dibutuhkan tergantung pada jenis sistem pengelolaan yang
dipakai. Bila hewan diberi makan di luar sepanjang hari, hanya diperlukan tempat
berteduh di malam hari untuk melindungi dari cuaca dan predator. Sistem lain
memerlukan level konsttruksi yang lebih baik dan juga pengelolaannya. Kandang
memerlukan ventilasi dan pencahayaan yang baik, serta kering dan mudah
dibersihkan. Poin-poin berikut ini sangat penting untuk diperhatikan:
- Lokasi harus kering.
- Lantai harus kering dan drainasi baik. Jerami kering untuk tempat tidur, dan
dinding yang kering dari kayu.
- Celah kayu kandang tidak boleh terlalu lebar, supaya kaki kambing jangan
terjepat di antaranya.
- Semua bahan untuk pembuatan kandang lebih baik dari alam, termasuk atap. Atap
seng dapat membuat suasana kandang menjadi panas.
- Kambing suka mengunyah apa saja. Jadi jangan sampai ada bahan beracun, cat
atau bahan kimia lain di dekat kandang.
- Kandang harus dibersihkan dengan teratur untuk mencegahnya dari infeksi
karena kotoran dan parasit.
- Kandang harus cukup besar, agar hewan dapat tinggal dengan nyaman.
Tugas-tugas Rutin
Selain tugas harian memberi makan, air, membersihkan dan memeriksa kesehatan
kambing, kuku kambing juga perlu dipangkas dengan teratur, tergantung pada
daerah tempat hewan itu biasa ada. Tanah yang keras dan berbatu-batu akan cepat
membuat kuku menjadi bengkok dibandingkan padang rumput. Hewan harus diperiksa
perihal kutu dan hama, dan bila ditemukan hama itu harus segera dibunuh,
misalnya dengan memakai insektisida. Setiap luka yang ditimbulkan harus dirawat
dengan menggunakan antiseptik. Pemberian obat cacing secara teratur juga jangan
dilupakan.
Hewan pemamah biak yang kecil sangat mudah beradaptasi dan tahan penyakit.
Sebagaimana budidaya lainnya, perhatian dan manajemen yang baik sangat penting
agar hewan dapat memberikan hasil yang diharapkan.
Kembali ke
halaman
Bank untuk Kaum
Miskin
Sumber:
Rural Radio Resource Pack
24
www.dci.org.uk
|