Home Page
Membuat berita

Pemberitaan Injil
Sekolah Penginjilan
Sekolah Misi
Literatur gratis

Kepemimpinan
Sekolah Pemuridan
Sekolah Kepemimpinan
Sekolah Pertumbuhan Gereja
Buka Sekolah Anda Sendiri

Pelayanan Praktis
Bank bagi Kaum Miskin
Bisnis untuk Misi
Pesta bagi Kaum Miskin
Toko bagi Kaum Miskin

Memenuhi Kebutuhan
Forum Uang
Penggalangan Dana

Kerjasama
The DCI Trust

 

CARI
Semua halaman DCI

Jalin Hubungan
Siapa kami?
Hubungi kami
Dukung kami





The DCI Trust

Pusat Dukungan Dunia

Menjawab
panggilan kepada yang terhilang, terbuang dan terabaikan,
terbuka bagi semua.

Halaman dalam
16 bahasa

 
Pemeliharaan Kambing
The DCI Logo
3,000 halaman gratis

Pendahuluan

Afrika yang beriklim tropis ternyata menjadi tempat tinggal sepertiga dari populasi kambing di dunia, dan seperenam dari populasi domba. Rata-rata terdapat seekor kambing atau domba di setiap sepuluh hektar tanah di Afrika. Produksi daging kambing dan domba di Afrika bila digabungkan mencapai 1,15 juta ton, atau seperenam dari produksi dunia. Produksi susu dari hewan ini mencapai hampir dua juta ton, atau sepertujuh dari produksi dunia, dan produksi kulit sekitar seperenam dari produksi dunia. Jelas bahwa kambing telah menjadi bagian penting dari agrikultur Afrika dan karena usaha kambing semakin terintegrasi dengan produksi pertanian, maka peranan kambing dan domba dalam produksi makanan, pendapatan dan penggunaan sisa panen menjadi semakin penting.

Kambing dan domba mampu menghasilkan daging, susu, kulit dan pupuk, untuk digunakan sendiri maupun untuk dijual. Ada banyak alasan mengapa hewan pemamah biak yang kecil lebih disukai daripada ternak besar.

  1. Mereka lebih murah dan lebih mudah didapat.
  2. Mereka lebih cepat memberikan hasil, lebih sering dan lebih banyak berkembang biak.
  3. Mereka menghasilkan jumlah daging, susu, kulit dan pupuk yang banyak untuk digunakan sendiri maupun dijual.
  4. Mereka dapat bertahan dengan makanan apa adanya atau kondisi yang sulit sekalipun.
  5. Mereka berintegrasi dengan baik dengan hasil panen dan produksi ternak lainnya.
  6. Ukuran mereka yang kecil membuat mereka ideal untuk dirawat oleh wanita dan anak-anak.
  7. Ternak yang kecil juga mudah diinvestasikan dan memiliki risiko yang lebih kecil serta cepat memberikan hasil kepada peternak tanpa perlu akses ke bank.

Di Afrika, kambing dipelihara untuk diambil daging dan susunya. Susu kambing sangat mudah dicerna dan sangat baik bagi anak-anak, orang tua dan orang sakit. Itu karena lemak yang dikandungnya mudah dicerna dibandingkan lemak yang dikandung susu dari ternak lainnya. Dagingnya juga rendah kadar lemaknya dan karena itu mudah dicerna. Meski demikian, kambing dikenal dengan perangainya yang sulit diatur, dan tidak suka basah atau kedinginan. Mereka mudah terserang pneumonia, lebih daripada domba, dan penyakit ini menjadi faktor utama kematian.

Memilih bibit
Mungkin ini bergantung pada kondisi lokal. Bibit lokal mudah beradaptasi sehingga lebih tahan penyakit atau kelemahan lain dibandingkan hewan ekspor. Namun bila ingin meningkatkan produksi susu atau daging, perlu juga diusahakan perkawinan silang untuk menghasilkan suatu anakan dengan karakter yang kita inginkan. Namun perlu diingat bahwa anak hasil perkawinan silang memerlukan perawatan yang lebih baik, termasuk dalam hal makanan dan kesehatan, dan mereka tidak akan tahan terhadap pakan yang miskin dan penyakit sebagaimana hewan lokal.

Diperlukan pengelolaan yang baik dalam segala aspek dalam pembesaran hewan, termasuk makanan, perawatan kesehatan, kandang, dan sebagainya. Ada beberapa model manajemen produksi, di antaranya adalah:

1. Metode Dibiarkan Sendiri
Yang penting harus ada padang rumput yang cukup. Pemeliharaan dengan cara ini membuat hewan dapat memilih makanan terbaik bagi mereka. Tentu mereka akan memilih makanan yang paling enak menurut mereka, dan waktu makan mereka dibatasi. Biasanya mereka akan digiring oleh pemilik di pagi hari untuk kemudian dibimbing pulang pada petang hari. Kerugian dari cara ini, hewan dapat memakan apa saja bahkan yang tidak diperbolehkan untuk dimakan, misalnya sayuran tetangga. Selain itu, mereka mudah dicuri, terbunuh di jalan atau dimangsa hewan liar, sehingga risikonya besar.

2. Digembalakan
Cara ini membutuhkan pengawasan yang terus-menerus, dan ini dapat menjadi masalah bila gembala melakukan pekerjaan yang lain misalnya pekerjaan di ladang atau di rumah. Penggembalaan dengan cara ini memerlukan pengawasan delapan jam untuk menjamin bahwa hewan mendapat cukup makanan.

3. Ditambatkan
Cara ini memerlukan penjagaan yang lebih longgar, namun hewan mesti ditambatkan di tempat yang memiliki suplai makanan yang baik, dan harus dipindahkan dua atau tiga kali sehari, sehingga mereka dapat memakan makanan yang berbeda-beda.

4. Dikandangkan
Disebut juga “potong dan bawa”, cara ini memerlukan disiplin yang kuat untuk menyediakan makanan yang segar setiap saat. Pekarangan rumah dapat dimanfaatkan untuk kandang. Cara ini memerlukan manajemen tingkat tinggi untuk memastikan bahwa hewan terjaga kebersihannya, mendapat cukup makan dan air. Namun cara ini memerlukan lebih sedikit pengawasan, kecuali untuk hewan yang masih kecil atau sedang sakit. Yang perlu diperhatikan, kandang harus kering dan bersih, sehingga terbebas dari infeksi cacing. Cara ini juga mencegah risiko kecurian dan hewan pemangsa.

Pembiakan
Usia kawin kambing sangat bergantung pada pembiakan dan level nutrisi mereka, berat dan kondisi tubuh mereka. Pejantan dengan kondisi yang baik dapat mencapai masa puber dalam waktu tiga sampai empat bulan. Bila pejantan belum pernah dikebiri, pejantan itu harus dipisahkan dari betina, sebelum dikawinkan, untuk mencegah perkawinan dini yang akan membuatnya lemah. Air mani pejantan yang terlalu muda sering tidak kuat untuk bertahan hidup. Kambing betina dengan kondisi yang baik dapat juga mencapai masa puber dalam tiga bulan, namun bila makanan kurang, maka masa puber akan bertambah lama. Betina tidak boleh dikawinkan sebelum memiliki tubuh yang cukup besar agar dapat mengandung dan memelihara anak. Bila terlalu cepat dikawinkan, maka si induk tidak akan baik dalam memelihara anaknya, sehingga kemungkinan hidup anak menjadi kecil. Selain itu, ia juga akan sulit melahirkan lagi. Makanan yang cukup sangat penting sepanjang masa kehamilan, khususnya di minggu-minggu terakhir dan masa awal menyusui, untuk memastikan bahwa anak kambingnya sehat dan kuat, dan susu tersedia melimpah bagi mereka.

Kesehatan
Hewan yang diberikan makanan yang cukup dan teratur, akan tahan terhadap penyakit. Sejumlah faktor memengaruhi kesehatan hewan pemamah biak yang kecil, yang terpenting adalah makanan dan cara pemeliharaan. Faktor lainnya termasuk: intensitas produksi, usia hewan, pembiakan, iklim.
Kontak dengan hewan lain. Mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Pemeliharaan yang baik dan pemahaman akan penyakit-penyakit yang biasa menyerang kambing atau domba serta langkah-langkah pencegahannya, akan mengecilkan risiko hewan terkenya penyakit. Banyak penyakit dapat dicegah melalui vaksinasi, termasuk penyakit seperti ginjal, enterotoxaemia, kaki hitam dan juga penyakit kaki-dan-mulut. Memelihara kebersihan kandang dan tempat makanan akan mencegah berkembangnya parasit, selain juga melalui perawatan yang teratur dengan anthelmintics.

Kandang
Model kandang yang dibutuhkan tergantung pada jenis sistem pengelolaan yang dipakai. Bila hewan diberi makan di luar sepanjang hari, hanya diperlukan tempat berteduh di malam hari untuk melindungi dari cuaca dan predator. Sistem lain memerlukan level konsttruksi yang lebih baik dan juga pengelolaannya. Kandang memerlukan ventilasi dan pencahayaan yang baik, serta kering dan mudah dibersihkan. Poin-poin berikut ini sangat penting untuk diperhatikan:

  1. Lokasi harus kering.
  2. Lantai harus kering dan drainasi baik. Jerami kering untuk tempat tidur, dan dinding yang kering dari kayu.
  3. Celah kayu kandang tidak boleh terlalu lebar, supaya kaki kambing jangan terjepat di antaranya.
  4. Semua bahan untuk pembuatan kandang lebih baik dari alam, termasuk atap. Atap seng dapat membuat suasana kandang menjadi panas.
  5. Kambing suka mengunyah apa saja. Jadi jangan sampai ada bahan beracun, cat atau bahan kimia lain di dekat kandang.
  6. Kandang harus dibersihkan dengan teratur untuk mencegahnya dari infeksi karena kotoran dan parasit.
  7. Kandang harus cukup besar, agar hewan dapat tinggal dengan nyaman.

Tugas-tugas Rutin
Selain tugas harian memberi makan, air, membersihkan dan memeriksa kesehatan kambing, kuku kambing juga perlu dipangkas dengan teratur, tergantung pada daerah tempat hewan itu biasa ada. Tanah yang keras dan berbatu-batu akan cepat membuat kuku menjadi bengkok dibandingkan padang rumput. Hewan harus diperiksa perihal kutu dan hama, dan bila ditemukan hama itu harus segera dibunuh, misalnya dengan memakai insektisida. Setiap luka yang ditimbulkan harus dirawat dengan menggunakan antiseptik. Pemberian obat cacing secara teratur juga jangan dilupakan.

Hewan pemamah biak yang kecil sangat mudah beradaptasi dan tahan penyakit. Sebagaimana budidaya lainnya, perhatian dan manajemen yang baik sangat penting agar hewan dapat memberikan hasil yang diharapkan.

Kembali ke halaman Bank untuk Kaum Miskin

Sumber: Rural Radio Resource Pack 24

www.dci.org.uk