Bacalah Bagian Alkitab Ini
Amsal 11:24
Hafalkanlah Ayat Ini
Ibrani 6:12 agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi
penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian
dalam apa yang dijanjikan Allah.
Diskusikanlah Hal Ini
Ketika Yesus berbicara tentang dapat dipercaya dalam hal yang
kecil, bagaimana hal ini diterapkan dalam hidup anda?
Lakukanlah dalam Minggu Ini
Jika Allah telah menunjukkan kepada anda segala sesuatu yang
menghalangi berkat-berkat dalam hidup anda, pastikan bahwa anda
menyingkirkannya.
Tugas Tertulis untuk Diploma
Tuliskan dalam satu halaman alasan-alasan mengapa kita dapat
kehilangan uang yang seharusnya kita terima
Renungkanlah Ayat Ini, Kata demi Kata
Galatia 6:9
Setelah membahas dalam seksi sebelumnya ada beberapa cara dan
saluran yang dipergunakan oleh Allah untuk memberikan kemakmuran
kepada kita, seksi ini akan membahas tentang hal-hal yang
menghalangi dan menunda hal-hal yang baik dari Allah datang kepada
kita. Seperti juga seksi berikutnya tidak mencakup semua
saluran-saluran yang dapat dipakai Allah untuk memberikan kemakmuran
kepada kita, maka seksi ini juga tidak akan mencakup semua hal yang
memblokade atau menghalangi berkat untuk datang kepada kita.
Apakah bidang ini dapat diterapkan kepada setiap pembaca, hanya
Roh Kudus yang dapat menjawabnya. Perlu dikatakan sejak awal
bahwa Allah setiap saat menetapkan untuk memberkati dan memberi
kemakmuran kepada kita. Jika kita tidak melihat ini terjadi dalam
hidup kita maka ada masalah pada kita, dan bukannya pada Allah. Jika
anda belum pernah mengalami kepenuhan kebaikan Allah dalam hidup
anda, daripada mencoba untuk berdoa supaya diberkati oleh Allah
(karena mengenai berkat ini Dia berkata bahwa Allah setiap saat
memberkati kita), mengapa tidak berdoa dan bertanya kepada Allah
supaya menunjukkan kepada anda apa yang menghambat berkat itu.
Barangkali alasan yang paling besar mengapa orang dihambat untuk
mendapatkan kepenuhan dari Allah dalam hidup mereka adalah karena mereka
pada dasarnya tidak beriman dalam pemberian mereka.
Mereka ingin menuai, tetapi mereka tidak pernah menaburkan benih,
mereka menunggu kapal mereka datang tetapi tidak pernah mengutusnya
di awal, mereka menunggu roti mereka muncul dalam air
tetapi mereka tidak pernah melemparkan roti itu untuk pelemparan yang
pertama! Telah dikatakan bahwa orang Kristen yang tidak memberi
tidak berhak menggerutu atau menagih janji Allah tentang keuangan
mereka.
Amsal 11:24 berkata 'Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya,
ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Setiap orang percaya yang tidak pernah
memberi dan konsekuensinya adalah memegang atau menyimpan uang Allah
atau mengambil uang itu kembali dari mereka, tidak heran hidup mereka cenderung menjadi miskin. Mereka
mengambil, meraup dan menahannya sendiri, maka apa yang mereka tahan
akhirnya habis sedikit demi sedikit, atau habis tiba-tiba, maka
akhirnya mereka menjadi orang miskin.
Bidang berikutnya yang patut dipertimbangkan sehubungan dengan motif memberi adalah kasih. Apakah pemberian kita itu didasari
oleh rasa kasih kepada Allah dan orang yang kita layani? Atau
itu kita lakukan semata-mata karena suatu kewajiban? Sebagai contoh,
dalam Lukas 11:42 Yesus mencela orang
Farisi ketika Dia berkata, 'Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang
Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan
segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih
Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.'
Faktanya di dalam 1 Korintus 13:3, Paulus bahkan membuat pernyataan yang lebih keras tentang kebutuhan memberi dengan kasih
Allah dalam hati kita ketika dia berkata, 'Dan sekalipun aku
membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan
tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih,
sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.' Apakah
pemberian kita mekanis, sesuatu yang selalu kita lakukan setiap hari
Minggu, ataukah itu ungkapan sebenarnya akan kasih kita kepada Allah
dan kepada mereka yang di sekitar kita yang akan mendapatkan manfaat
dari pemberian kita?
Alasan berikutnya mengapa seseorang tidak mengalami kepenuhan
kemakmuran Allah adah karena dia gagal mengamati hukum tabur dan
tuai. Sebagai contoh, Kejadian 8:22 berkata bahwa untuk menabur dan
menuai ada waktunya, tetapi barangkali umat Allah mengabaikan itu bagi mereka. Sebagai contoh, bukankah suatu
hal yang ganjil jika seorang petani menanamkan benihnya dan besok
harinya mau memanen hasilnya? Sudah pasti ada waktu dan proses
antara menabur dan menuai. Barangkali anda telah menabur kepada
Allah dan belum menerima hasil panennya, pertahankanlah kepercayaan
anda bukan hanya sudah menjadi hukum yang tetap bahwa tuaian akan tiba,
namun bahkan mungkin tuaian telah tersedia di pojok, cuma anda belum
melihatnya!
Lebih lanjut Galatia 6:9 berkata 'Janganlah kita jemu-jemu berbuat
baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika
kita tidak menjadi lemah.' Tiga
hal dapat diuraikan lebih lanjut dari nats ini untuk menegaskan apa
yang telah kita bahas sebelumnya.
Yang pertama, nats itu tidak berkata bahwa kita dapat atau mungkin menuai
suatu panenan, nats Alkitab mengatakan suatu tuaian hanya jika anda
telah memberi maka itu kembali diberikan kepada anda, hukum yang
berlaku di sini dan beroperasi adalah hukum gravitasi.
Yang kedua, nats itu menyebutkan bahwa ada waktu kemakmuran – sekali lagi rujukan
kepada musim menabur dan menuai, menanam dan memanen, membutuhkan
penghargaan kita akan waktu, ada unsur waktu yang termasuk di dalamnya.
(Ibrani 6:12 menunjukkan bahwa kita mewarisi janji-janji Allah
melalui iman dan kesabaran dan Roma 8:25 berbicara tentang pemikiran
yang sama juga).
Yang ketiga, nats itu menyatakan supaya tidak menyerah dan di sini
dibutuhkan suatu ketabahan dan ketahanan dalam iman dan tetap
memiliki harapan akan panen yang telah disediakan di hadapan kita.
Mari kita sebutkan sekali lagi bahwa jika anda telah memberi dan
belum menerima panen maka pertahankanlah kepercayaan anda dan
tetaplah memberi, penen itu akan segera menghasilkan.
Zakaria 4:10 memberikan pembahasan lebih mendalam ke dalam apa yang
disebut dengan penghambat kepenuhan kemakmuran dari Allah dalam
hidup kita dan bahwa itu adalah bidang yang menganggap rendah
hal-hal yang kecil yang dimulai pada suatu hari. Sebagai contoh,
mungkin anda telah memberi dan melihat hanya sedikit atau sebagian
panen atau tuaian yang anda peroleh, dan anda percaya Allah akan
memberikan yang lebih banyak lagi.
Tetapi pertanyaannya, bagaimana anda menanggapi yang sedikit
ini? Bersyukur atau dengan sukacita atau apakah anda mengabaikan
atau menganggap rendah hal kecil yang telah dimulai itu dan
memprotes? Jika anda tidak berterima kasih dengan tuaian yang
sedikit maka barangkali anda tidak akan bersyukur dengan panen
besar. Kurang menaruh hormat terhadap Allah tidak akan melepaskan
kepenuhan dari-Nya, bahkan 1 Tesalonika 5:18 berkata supaya
kita memberikan ucapan terima kasih atau bersyukur dalam segala keadaan.
Alasan lebih lanjut mengapa sebagian orang hanya merasakan atau
menerima sebagian panen dan tidak lebih adalah cara mereka menangani
atau mengurus uang mereka yang telah mereka terima sebelumnya.
Sebagai contoh, bukannya menggunakan berkat itu dengan bijaksana ke
dalam pekerjaan Allah dan membelanjakan itu dengan bijaksana untuk
memenuhi kebutuhan kehidupan mereka, tetapi hasil atau
uang yang ada malah digunakan untuk memuaskan kesenangan pribadi
dengan kesenangan dunia ini dan membeli harta benda yang sebenarnya
tidak dia butuhkan.
Yesus memperingatkan dalam Lukas 16:10 'Barangsiapa setia dalam
perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar.
Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak
benar juga dalam perkara-perkara besar.
Barangkali umat Allah perlu memeriksa pola pengeluaran dan kebiasaan
belanja mereka untuk mengetahui apakah mereka pantas dipercayakan
dengan hal yang kecil yang telah mereka miliki dan kerjakan, yang
pada gilirannya akan memimpin mereka kepada pemberian yang lebih
banyak. Jika kita terlalu egois dan mementingkan diri kita sendiri
dengan uang kita dan tidak mencari suatu cara yang sistematis untuk
menginvestasikannya dalam Kerajaan Allah maka barangkali
berkat-berkat dari Allah akan pergi kepada orang lain yang akan
membelanjakan uangnya dengan bijaksana untuk menjangkau orang lain
demi Injil.
Alasan utama terakhir mengapa beberapa umat Allah tidak mengalami
suatu tempat yang tinggi dalam kemakmuran adalah karena uang dan
kemakmuran itu akan menghancurkan mereka secara rohani dalam
anugerah yang mereka terima dan kemurahan Allah masih berusaha untuk
menyelamatkan mereka dari kehancuran ini. Amsal 10:22 berkata
'Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan
menambahinya.' Bagi beberapa orang Kristen, kemakmuran dari Allah
dipegang dan dipergunakan dengan motif yang salah, karakter yang buruk dan integritas yang lemah dan faktanya bahwa
uang atau harta kekayaan itu akan memisahkan mereka atau paling
tidak menjauhkan mereka dari Allah.
Yakobus juga berbicara tentang hal ini ketika dia berkata dalam
Yakobus 4:3 'Apabila kamu meminta, kamu tidak menerima, karena kamu
meminta dengan motivasi yang salah, karena kamu akan membelanjakan
apa yang kamu dapatkan itu untuk kesenangan kamu', dalam cara
pandang ini kita haruslah berhati-hati memeriksa keinginan dan
motivasi kita untuk percaya akan kemakmuran dari Allah.
Kita telah melihat sebelumnya bahwa apabila anak-anak Israel akan
memasuki tanah perjanjian, mereka telah diperingatkan beberapa kali
oleh Allah bahwa hal-hal yang baik dan kemakmuran yang akan mereka
nikmati mempunyai potensi untuk menyebabkan mereka melupakan semua
hal tentang Allah.
Barangkali anda mencari berkat-berkat dari Allah jauh melebihi dari
mencari Allah itu sendiri? Tidak diragukan lagi bahwa
Allah mau memberkati anda, seharusnyalah kita tidak mencari Dia
sebatas apa yang dapat Dia berikan dan memenuhi apa yang kita
perlukan dari Dia. Sudah pasti, apabila kita dewasa, penuh iman dan
stabil dalam hubungan kita dengan Allah kita akan menikmati
kepenuhan berkat-berkatNya tetapi sementara itu, dalam kemurahan dan
kasihNya, Dia menantikan untuk memberikan semua itu kepada kita
sehingga pemberianNya itu tidak menghancurkan kita, tetapi membangun
kita.
Tutuplah dengan doa untuk kelompok orang yang belum terjangkau
Berdoa bagi Fiji
816,905 populasi, mayoritas Kristen tetapi 33% Hindu.
Suatu Gereja dangkal telah bertumbuh dan memimpin
dalam kelompok orang
miskin dan terbelakang.
© www.operationworld.org
|